Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Demokrat: Jika Presiden Jokowi Mengajak, Kami Siap Bantu

Kompas.com - 11/10/2019, 10:55 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, partainya menghormati hak prerogatif presiden terpilih Joko Widodo untuk memilih nama-nama menteri yang dianggap terbaik untuk mengisi Kabinet Kerja jilid II.

Demokrat, kata dia, siap jika diminta Jokowi untuk mengisi kursi menteri. 

Hal itu disampaikan Hinca menyusul pernyataan Jokowi yang mengakui pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono, salah satunya membahas peluang Demokrat masuk Kabinet Kerja.

Baca juga: Lobi-Lobi Jokowi-SBY yang Belum Capai Titik Temu...

"Jika Presiden Jokowi meminta dan mengajak kader Demokrat, tentulah kami siap membantu," kata Hinca kepada Kompas.com, Jum'at (11/10/2019).

Hinca mengatakan, sejak awal dalam pidato kontemplasinya, SBY mengajak seluruh masyarakat mendukung presiden terpilih.

Namun, kata dia, partainya ingin 14 program prioritas Partai Demokrat yang diusung selama kampanye dapat diwujudkan dan menjadi masukan bagi Presiden Jokowi.

"Kami ingin 14 program prioritas Partai Demokrat yang kami usung selama kampanye dan akan kami wujudkan lima tahun ke depan juga dapat menjadi masukan bagi Presiden Jokowi juga," ujarnya.

Hinca menceritakan, SBY diundang ke istana kepresidenan sebagai mantan Presiden Republik Indonesia ke-6. Menurut dia, SBY dan Jokowi mendiskusikan perkembangan negara dan rencana pemerintahan lima tahun ke depan.

Ia mengatakan, SBY yang memiliki pengalaman memimpin Indonesia selama 10 tahun berbagi pengalaman dengan Jokowi. Berbagai pengalaman ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan dalam menjalankan mandat ke depan.

"Sebagai yang pernah memimpin 10 tahun, sebagai presiden pak SBY tentu memberikan cerita pengalamanya yang bisa menjadi pertimbangan pak Jokowi menjalankan mandatnya lima tahun ke depan," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan digelar di IstanaMerdeka, Jakarta, Kamis (10/9/2019).

Baca juga: Bertemu SBY, Jokowi Akui Bahas Peluang Demokrat Masuk Kabinet

Pantauan Kompas.com, SBY diterima Jokowi di ruang Garuda, Istana Merdeka. Usai pertemuan, Jokowi menyampaikan hasil pertemuannya dengan SBY.

Jokowi mengakui, ia membahas peluang Partai Demokrat bergabung ke kabinet saat bertemu SBY.

Kendati demikian, belum ada keputusan yang diambil.

"Kita bicara itu tapi belum sampai sebuah keputusan," kata Jokowi kepada wartawan usai bertemu SBY di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/9/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com