KOMPAS.com - SA dan FA, pasangan suami istri tersangka penikaman Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, sering dimintai kartu identitas oleh ketua RT di mana ia mengontrak.
Namun, keduanya tidak dapat menunjukkannya serta selalu menghindar apabila ketua RT menagihnya.
"Sering ditanya sama RT, diminta KTP. Itu peristiwanya sebelum kejadian ini. Tapi dia enggak bisa nunjukin," ujar Usep, pemilik kontrakan tempat pasutri itu tinggal saat diwawancarai via telepon oleh Kompas TV, Kamis (10/10/2019).
"Alasannya ada saja. Seringnya (dijawab) iya, besok, nanti, besok. ternyata ya enggak (dikasih)," lanjut dia.
Baca juga: Kesaksian Warga yang Melihat Penusukan Wiranto dan Kapolsek Menes
SA alias Abu Rara serta FA sendiri tinggal di kontrakan Usep yang terletak di Desa Kampung Sawah, Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, sejak bulan Februari 2019. Artinya, baru delapan bulan keduanya tinggal di sana.
Tetangga tidak terlalu mengenal SA dan FA. Keduanya sangat tertutup dari para tetangga.
Bahkan, tidak ada yang mengetahui pasti apa pekerjaan SA.
"Saya kurang tahu (pekerjaan pasti SA). Tapi jika ditanya, dijawabnya kerja proyek saja. Enggak tahu proyek apa. Jawabnya begitu doang," ujar Usep.
Baca juga: Pasutri Penikam Wiranto Pernah Tolak Bantu Bangun Masjid
Usep sendiri sempat menaruh curiga terhadap pasangan suami istri tersebut. Namun, ia tidak dapat berbuat apa-apa lantaran tidak menemui hal yang mengganggu kehidupannya dan masyarakat sekitar.
Diberitakan, SA alias Abu Rara serta istrinya FA menikam Menko Polhukam Wiranto di Pintu Gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan, dua pelaku awalnya berpura-pura hendak menyalami Wiranto.
"Ya pelaku mencoba bersalaman, seperti warga bertemu pejabat," ujar Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Kamis siang.
Baca juga: Pelaku Penusukan Wiranto Berjualan Pulsa dan Bisnis Online
Setelah berhasil mendekati Wiranto, pelaku laki-laki yang berinisial SA alias Abu Rara langsung mengeluarkan pisau kecil dan melayangkan tikaman ke perut Wiranto.
"Laki-laki membawa senjata tajam. Ini masih didalami, pisau atau gunting," ujar Dedi.
Setelah ditusuk, Wiranto pun jatuh, nyaris tersungkur. Dia terlihat memegang perut bagian bawah.