JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri menegaskan, Akbar Alamsyah (19) bukan korban kekerasan aparat kepolisian.
Akbar adalah salah satu demonstran di sekitar Gedung DPR/MPR RI, beberapa waktu lalu. Kini, ia mengalami koma di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
"Sementara, dugaannya bahwa yang bersangkutan luka bukan akibat kekerasan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra di Hotel Amaroossa Cosmo, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019).
Baca juga: Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir Korban Kekerasan Saat Demo Sudah Ingin Kembali Kuliah
Kesimpulan sementara tersebut didasarkan pada pemeriksaan saksi-saksi di tempat pemuda malang itu ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri, tepatnya di depan pagar gedung wakil rakyat, Senayan.
Kepada polisi, saksi menerangkan bahwa Akbar awalnya melompati pagar depan Gedung DPR/MPR untuk menghindari kerusuhan dengan aparat.
Sejak saat itu, Akbar tidak diketahui lagi keberadaannya karena situasi sudah tidak terkendali.
Polisi menduga, Akbar terluka akibat jatuh saat melompati pagar.
Baca juga: Polisi Amankan 649 Orang Pasca-kerusuhan di Gedung DPR/MPR Senin Kemarin
"Penyelidikan terhadap korban, Akbar sudah ditemukan saksi di TKP bahwa saat yang bersangkutan sedang berupaya untuk menghidari aksi kerusuhan itu, melompati pagar di depan Gedung DPR," ujar Asep.
"Saat itu, tim kami sudah temukan saksi bahwa yang bersangkutan jatuh pada saat melompati pagar tersebut," sambung dia.
Diketahui, kondisi Akbar Alamsyah pertama kali diungkapkan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras).
Kepala Divisi Hukum dan Advokasi Kontras Putri Kanesia mengatakan, pihaknya menemukan Akbar ada di ICU RSPAD dalam keadaan koma.
"Pada saat kami datang ke RSPAD, kondisinya yang bersangkutan itu kan masuk ke, bukan ICU ya, semacam kayak ICU, yang memang yang bersangkutan itu tidak sadarkan diri alias koma," kata Putri ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (8/10/2019).
Baca juga: Survei LSI: Mayoritas Responden Percaya Demonstrasi Mahasiswa Tak Ditunggangi
Selain itu, kondisi ginjal Akbar juga bermasalah sehingga harus dilakukan proses cuci darah atau hemodialisis. Penyebab ginjal Akbar luka, kata Putri, masih dicari tahu oleh dokter.
Menurut pengamatan Kontras, kepala Akbar diperban dan terlihat membengkak, bibir bengkak, serta hidung yang berdarah.
Putri menuturkan bahwa Akbar awalnya dirawat di Rumah Sakit Pelni, kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara, hingga akhirnya ke RSPAD.