JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Indonesia mewaspadai agar sumber daya lautnya tak dieksploitasi asing seperti di Somalia.
Ia mengatakan, jika terjadi seperti itu, maka nelayan akan marah dan tak lagi menangkap ikan, tetapi beralih profesi menjadi perompak seperti di Somalia.
"Somalia terkenal sumber ikan yang baik. Datanglah para nelayan yang banyak dari bermacam negara dengan kapal yang lebih baik dan lebih canggih daripada nelayan Somalia. Rakyat Somalia marah, dan bukan kemudian mencari ikan, tapi dia mencari orang dan kapal," ujar Kalla dalam acara SDGS Annual Meeting di Hotel Fairmount, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Baca juga: Menteri Susi: Pemusnahan Kapal Pencuri Ikan untuk Amankan Visi Misi Jokowi
Kalla menilai, nelayan Indonesia berpotensi bernasib sama dengan nelayan Somalia bila pemerintah tidak becus menjaga kedaulatan lautnya dari asing.
Karenanya, ia mengatakan pemerintah wajib menjamin tersedianya sumber daya laut bagi nelayan Indonesia.
Kalla menilai, Kementerian Kelautan dan Perikanan di bawah kepemimpinan Susi Pudjiastuti telah berupaya menjaga sumber daya laut dari illegal fishing lewat penenggelaman kapal asing.
Baca juga: Selama 2 Hari, Menteri Susi Tenggelamkan 40 Kapal Pencuri Ikan di Pontianak dan Natuna
Namun, Kalla mengatakan perlu upaya lain selain penenggelaman kapal agar sumber daya laut dan produksi ikan di Indonesia lebih optimal
"Itu contoh bagaimana kemarahan nelayan akibat akibat iliegal fishing. Mudah-mudahan nelayan di Maluku atau Banda atau Laut Jawa, Natuna, tidak marah seperti orang Somalia. Karena habis sumber daya ikannya," ujar Kalla
"Bu Susi telah berusaha dengan itu walaupun tentu juga dibutuhkan upaya lain untuk meningkatkan produksi ikan. Tapi jangan biarkan orang marah karena kita tidak menjaga laut ini," lanjut dia.