JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian RI mengaku telah menemukan proyektil yang menewaskan Randi (21), mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), saat demo di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Proyektil tersebut dan proyektil yang melukai seorang ibu hamil di rumahnya saat demo terjadi akan diuji balistik ke dua negara berbeda.
"Proyektil yang menyebabkan kematian saudara Randi dan juga yang menembus 1 ibu hamil, untuk kepastian yang lebih profesional dan menjamin kepastiannya maka proyektil ini akan diuji juga ke Belanda dan Australia," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019).
Baca juga: 6 Polisi yang Bawa Senpi Saat Amankan Demo di Kendari Dibebastugaskan
Ketika ditanya mengenai urgensinya, Asep mengatakan bahwa polisi mengharapkan hasil yang konkret secara ilmiah.
"Tentunya kita berharap teknologi secara laboratorius, pemeriksaan ini akan lebih mendapatkan sebuah hasil yang betul-betul konkret dan nyata," ujar dia.
Selain Randi, satu mahasiswa lainnya yang tewas dalam demo tersebut yakni Muh Yusuf Kardawi (19), mahasiswa Fakultas Teknik UHO Kendari.
Yusuf tewas karena luka parah di bagian kepala.
Polisi, ujar Asep, juga masih mendalami keterkaitan peristiwa tewasnya dua mahasiswa tersebut dengan enam anggota polisi yang membawa senjata api saat pengamanan demo tersebut.
"Yang jelas benang merahnya itu kita masih terus coba dalami," ucap dia.
Polri membebastugaskan enam anggota polisi yang diduga melanggar standar operasional prosedur karena membawa senjata api saat pengamanan demo ribuan mahasiswa di Kendari, pada 26 September 2019 lalu.
Baca juga: Universitas Halu Oleo Tuntut Pengusutan Kematian 2 Mahasiswa secara Transparan
Satu orang berinisial DK berpangkat perwira dan lima orang berpangkat bintara. Kelima orang lainnya berinisial GM, MI, MA, H, dan E.
Keenamnya berasal dari satuan Intel dan Reserse yang bertugas di Polres Kendari dan Polda Sultra.
Adapun senjata api yang digunakan keenam anggota itu yakni laras pendek jenis SNW, HS, dan MAG.