Sejak saat itu, "The Outlaw" terus menerus berhasil menyelundupkan senjata ke Indonesia atau hasil bumi ke Singapura.
Sampai-sampau, siaran stasiun radio BBC di London menjuluki kapal tersebut dengan nama "The Black Speedboat".
Menurut Kepala Subdinas Sejarah Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Kolonel Syarif Thoyib, John Lie memiliki koneksi yang baik dengan orang-orang di pelabuhan Singapura, Thailand, bahkan hingga Afrika.
Maka tidak heran operasi-operasinya berjalan sukses atas bantuan mereka.
"Apalagi di Singapura, beliau begitu dikenal di sana. Wajahnya yang khas keturunan Tionghoa juga yang mungkin membuat dia dibantu sana-sini. Padahal apa yang John Lie lakukan adalah membantu Indonesia merdeka," ujar Syarif saat berbincang dengan Kompas.com, pertengahan Januari 2017.
Baca juga: Kisah John Lie, Pahlawan Indonesia Keturunan Tionghoa
Awal Agustus 1949, "The Outlaw" harus menjalani perbaikan total dengan naik galangan atau docking di Penang.
Selesai perbaikan, "The Outlaw" kembali ke Phuket menjemput awak kapal. Mereka berlayar kembali ke Aceh.
Namun, tak diduga, pagi-pagi buta kapal Belanda menghadang saat "The Outlaw" memasuki Delta Tamiang. "The Outlaw" pun ditembaki meriam secara membabi buta.
Suasana begitu mencekam. Peluru mendesing-desing. Ledakan terjadi di jarak 3 meter tempat John Lie berlindung.
"The Outlaw" kritis dan tak bisa berbuat apa-apa.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: BKR Laut Dibentuk, Cikal Bakal TNI AL
Saat itulah keajaiban datang. Kapal Belanda tiba-tiba saja kandas dan tak bisa lagi bergerak. "The Outlaw" pun melarikan diri bersembunyi di Delta Tamiang.
Lolos dari armada laut Belanda, armada udara menyergap. Namun, lagi-lagi keajaiban terjadi.
Juru tembak Pesawat Belanda hanya berputar-putar di atas Delta Tamiang. Mereka seakan tidak melihat "The Outlaw" yang porak poranda di bawahnya.
"Roh Kudus membungkus kami," ujar John Lie dalam memoarnya.
Dipimpin John Lie, "The Outlaw" kemudian memutuskan memutuskan kembali ke Penang. Saat itu, satu baling-baling mesinn kapalnya copot. Dipastikan sulit untuk melarikan diri jika dikejar Belanda.