Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapor ke Bareskrim, Ibunda Faisal Amir Sebut Polisi Akan Bentuk Tim Khusus

Kompas.com - 04/10/2019, 22:14 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Faisal Amir, Ratu Agung menuturkan, laporan mengenai penganiayaan yang dialami anaknya diterima pihak Bareskrim Polri.

Menurut Ratu, laporannya langsung diterima karena Tim Advokasi Mahasiswa Korban Kekerasan yang menjadi kuasa hukum Faisal sudah mengirim surat aduan kepada Kepala Bareskrim Polri Komjen Idham Azis.

Kemudian, Ratu menuturkan bahwa polisi akan membentuk tim untuk mendalami kasus yang dialami Faisal.

Baca juga: Ibu Mahasiswa Faisal Amir Sambangi Bareskrim, Laporkan Kasus yang Menimpa Anaknya

"Hasil diskusi tadi pertimbangannya saya enggak usah lagi buat laporan dari bawah, justru kata pihak kepolisian ini memotong birokrasi. Jadi suratnya kepada Kabareskrim habis itu langsung turun langsung dibentuk tim," kata Ratu di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2019).

Selain kepada Kabareskrim, surat itu juga ditujukan kepada Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Nico Afinta.

Ratu mengatakan, surat itu diberikan pada hari yang sama, Jumat hari ini, dan langsung diterima oleh polisi.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat mendatangi RS Pelni untuk menjenguk mahasiswa program studi Ilmu Hukum angkatan 2016 Univeritas Al-Azhar Indonesia, Faisal Amir. Tampak ibunda Faisal mendampingi (kedua dari kanan).Dok. Humas DPR Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat mendatangi RS Pelni untuk menjenguk mahasiswa program studi Ilmu Hukum angkatan 2016 Univeritas Al-Azhar Indonesia, Faisal Amir. Tampak ibunda Faisal mendampingi (kedua dari kanan).
Usai menerima surat pengaduan tersebut, Ratu mengatakan bahwa polisi langsung mengecek kebenarannya.

Polisi, katanya, menelepon pihak Rumah Sakit Pelni, Slipi, Jakarta Barat, tempat Faisal dirawat saat ini.

"Mereka terima tadi, sudah dicek kebenarannya, apakah benar ada korban ke Direktur RS Pelni tadi langsung telepon langsung, kata direktur benar ada," tuturnya.

"Jadi saran dari bagian penerimaan Pak Agus tadi, sarannya ya sudah lebih bagus ini, lebih bagus bisa lebih efektif, jadi langsung disposisinya bisa bentuk tim khusus," sambung dia.

Baca juga: Kondisi Semakin Baik, Faisal Amir Direncanakan Dirawat di Rumah

Ratu menuturkan, polisi tak menjanjikan berapa lama kasus anaknya akan diungkap. Polisi, tutur dia, mengatakan akan menginvestigasi kasus itu secepatnya.

Faisal diketahui mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang pada bahu kanannya akibat menjadi korban kekerasan saat demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Selasa (24/9/2019) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com