Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Rapat Kabinet Terakhir, Siapa Menteri yang Bertahan?

Kompas.com - 04/10/2019, 17:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Untuk mengisi kabinetnya, Jokowi juga akan menarik salah satu kepala daerah untuk menjadi menteri.

Baca juga: Menteri Muda di Kabinet Dinilai Akan Berani Lakukan Terobosan

Terkait isu hangat untuk posisi Jaksa Agung, Jokowi menegaskan, Jaksa Agung bukan berasal dari partai politik.

Artinya, Jokowi tak akan mengulang cerita penunjukan Muhammad Prasetyo sebagai Jaksa Agung.

Sebab, Prasetyo sebelumnya merupakan kader Partai Nasional Demokrat dan sempat menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.

Baca juga: Porsi 45 Persen Kabinet dari Parpol Dinilai Bisa Memecah Koalisi Jokowi

Terkait teka teki soal menteri, peneliti dan pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, ada tiga faktor yang mungkin menjadi pertimbangan Jokowi mempertahankan seorang menteri dalam kabinet saat ini untuk kembali duduk di kabinet barunya.

Peneliti CSIS Arya Fernandes di Kantor CSISKompas.com/Rakhmat Nur Hakim Peneliti CSIS Arya Fernandes di Kantor CSIS

Menurut dia, faktor pertama adalah chemistry dan kinerja sang menteri.

"Jadi orang yang memiliki kedekatan khusus dengan Jokowi dan berhasil memenuhi target yang sudah ditetapkan oleh Jokowi, itu akan dipertahankan," kata Arya.

Baca juga: Kabinet Baru Jokowi, Sri Mulyani Cocoknya Jadi Menteri Apa?

Faktor kedua, kedekatan dengan partai.

"Karena koalisi gemuk dan berasal dari banyak partai, menteri-menteri bisa saja diusulkan oleh partai politik," lanjut dia.

Menurut Arya, menteri-menteri pada kabinet saat ini yang memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu, bisa saja diusulkan oleh partai politik tersebut dan dipertahankan oleh Jokowi.

Baca juga: Syafii Maarif Minta agar Kabinet Diisi Orang Profesional dan Tidak Anti-partai

Faktor ketiga, kebutuhan dan kekhususan. Faktor ini dapat membuat menteri tersebut dipertahankan oleh Jokowi.

Namun, lanjut Arya, siapa saja menteri yang mungkin dipertahankan Jokowi tidak bisa hanya dilihat dari satu atau dua variabel.

"Perlu kombinasi dari tiga faktor yang membuat menteri tersebut dapat dipertahankan oleh Jokowi," kata Arya.

Baca juga: Soal Pengumuman Kabinet, Jokowi: Bisa Agustus, Bisa Oktober Saat Pelantikan

Arya pun menyebut tiga menteri yang kemungkinan dipertahankan oleh Jokowi, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Ketiga menteri itu dianggap memiliki kinerja yang cukup baik, dekat dengan Jokowi, dan sesuai dengan kebutuhan pada periode mendatang. Namun, belum tentu menteri-menteri tersebut masih dipertahankan di pos yang sama.

Prediksi tersebut juga disampaikan analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.

Baca juga: Kata Erick Thohir soal Peluangnya Masuk ke Kabinet Jokowi

Ia juga memprediksi Sri Mulyani dan Basuki masih dipertahankan Jokowi.

Selain itu, muncul nama Menteri Perencanaan Pembanagunan Nasional Bambang Brodjonegoro yang juga diprediksi tetap berada di kabinet.

"Kan kalau digonta ganti nanti berubah lagi program yang sedang berjalan saat ini. Mereka yang tahu masterplan, pemindahan ibu kota, jadi tidak bisa diganti," kata Pangi.

Jika menteri-menteri strategis itu diganti, maka harus beradaptasi lagi dari awal dan mengejar ketertinggalan program yang tengah berjalan.

Baca juga: Jokowi Ungkap Ada Menteri Berusia di Bawah 30 Tahun dalam Kabinet Baru

Nama lain yang Pangi sebutkan yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Sebab, ada kebijakan yang sudah berjalan dan dirasa sulit untuk digantikan orang lain.

Jokowi pernah menyatakan bahwa ia ingin kabinetnya nanti mampu berlari lebih kencang sehingga sulit mengganti orang-orang tersebut.

"Mungkin ada menteri yang akselerasinya tidak perlu lagi penyesuaian, bisa bekerja lebih cepat akselerasinya karena sudah terbiasa dengan kondisi tersebut," kata Pangi.

Kompas TV Inilah suasana sidang kabinet yang terakhir bagi Presiden Jokowi pada periode 2014-2019. Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para menteri Kabinet Kerja yang telah membantu mengimplementasikan visi dan misi presiden dan membangun fondasi kemajuan bangsa. "Pertama saya ingin ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua menteri, semua kepala lembaga, atas kerja kerasnya selama lima tahun ini dalam mebantu saya dan Bapak Jusuf Kalla dalam menjalankan visi dan program-program prioritas kita bersama," kata Jokowi saat membuka rapat. Sidang Kabinet kali ini membahas evaluasi pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan persiapan Implementasi APBN 2020. #presidenjokowi #sidangkabinet #kabinetkerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com