Untuk mengisi kabinetnya, Jokowi juga akan menarik salah satu kepala daerah untuk menjadi menteri.
Baca juga: Menteri Muda di Kabinet Dinilai Akan Berani Lakukan Terobosan
Terkait isu hangat untuk posisi Jaksa Agung, Jokowi menegaskan, Jaksa Agung bukan berasal dari partai politik.
Artinya, Jokowi tak akan mengulang cerita penunjukan Muhammad Prasetyo sebagai Jaksa Agung.
Sebab, Prasetyo sebelumnya merupakan kader Partai Nasional Demokrat dan sempat menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.
Baca juga: Porsi 45 Persen Kabinet dari Parpol Dinilai Bisa Memecah Koalisi Jokowi
Terkait teka teki soal menteri, peneliti dan pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, ada tiga faktor yang mungkin menjadi pertimbangan Jokowi mempertahankan seorang menteri dalam kabinet saat ini untuk kembali duduk di kabinet barunya.
Menurut dia, faktor pertama adalah chemistry dan kinerja sang menteri.
"Jadi orang yang memiliki kedekatan khusus dengan Jokowi dan berhasil memenuhi target yang sudah ditetapkan oleh Jokowi, itu akan dipertahankan," kata Arya.
Baca juga: Kabinet Baru Jokowi, Sri Mulyani Cocoknya Jadi Menteri Apa?
Faktor kedua, kedekatan dengan partai.
"Karena koalisi gemuk dan berasal dari banyak partai, menteri-menteri bisa saja diusulkan oleh partai politik," lanjut dia.
Menurut Arya, menteri-menteri pada kabinet saat ini yang memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu, bisa saja diusulkan oleh partai politik tersebut dan dipertahankan oleh Jokowi.
Baca juga: Syafii Maarif Minta agar Kabinet Diisi Orang Profesional dan Tidak Anti-partai
Faktor ketiga, kebutuhan dan kekhususan. Faktor ini dapat membuat menteri tersebut dipertahankan oleh Jokowi.
Namun, lanjut Arya, siapa saja menteri yang mungkin dipertahankan Jokowi tidak bisa hanya dilihat dari satu atau dua variabel.
"Perlu kombinasi dari tiga faktor yang membuat menteri tersebut dapat dipertahankan oleh Jokowi," kata Arya.
Baca juga: Soal Pengumuman Kabinet, Jokowi: Bisa Agustus, Bisa Oktober Saat Pelantikan
Arya pun menyebut tiga menteri yang kemungkinan dipertahankan oleh Jokowi, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Ketiga menteri itu dianggap memiliki kinerja yang cukup baik, dekat dengan Jokowi, dan sesuai dengan kebutuhan pada periode mendatang. Namun, belum tentu menteri-menteri tersebut masih dipertahankan di pos yang sama.
Prediksi tersebut juga disampaikan analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Baca juga: Kata Erick Thohir soal Peluangnya Masuk ke Kabinet Jokowi
Ia juga memprediksi Sri Mulyani dan Basuki masih dipertahankan Jokowi.
Selain itu, muncul nama Menteri Perencanaan Pembanagunan Nasional Bambang Brodjonegoro yang juga diprediksi tetap berada di kabinet.
"Kan kalau digonta ganti nanti berubah lagi program yang sedang berjalan saat ini. Mereka yang tahu masterplan, pemindahan ibu kota, jadi tidak bisa diganti," kata Pangi.
Jika menteri-menteri strategis itu diganti, maka harus beradaptasi lagi dari awal dan mengejar ketertinggalan program yang tengah berjalan.
Baca juga: Jokowi Ungkap Ada Menteri Berusia di Bawah 30 Tahun dalam Kabinet Baru
Nama lain yang Pangi sebutkan yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Sebab, ada kebijakan yang sudah berjalan dan dirasa sulit untuk digantikan orang lain.
Jokowi pernah menyatakan bahwa ia ingin kabinetnya nanti mampu berlari lebih kencang sehingga sulit mengganti orang-orang tersebut.
"Mungkin ada menteri yang akselerasinya tidak perlu lagi penyesuaian, bisa bekerja lebih cepat akselerasinya karena sudah terbiasa dengan kondisi tersebut," kata Pangi.