Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Ingatkan Risiko Terjadinya Perang karena Media Sosial

Kompas.com - 04/10/2019, 05:43 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengingatkan, peperangan bisa terjadi jika penggunaan media sosial bersifat destruktif.

Di era saat ini, kata Connie, media sosial bisa menjadi senjata 'mematikan'.

"Ancaman senjata itu tidak saja berbentuk pistol, tapi bisa juga media sosial," ujar Connie dalam diskusi bertajuk Muara Unjuk Rasa, NKRI Mau Dibawa Kemana? di Balai Sarwono, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

"Bahwa perang yang terjadi menurut saya adalah di tangan Anda semua jadi bukan senjata arsenal mematikan dan mengerikan seperti di Irak, Afghanistan, bukan dengan drone, tapi yang Anda pegang (gawai dan medsos)," kata dia.

Baca juga: Pengamat: Negara Harus Hadir dan Ubah Pola Destruktif Penggunaan Medsos

Menurut dia, internet dan media sosial bisa menjadi alat untuk mengganggu pikiran, perasaan hingga perspektif orang.

Gejolak yang terjadi belakangan di Indonesia, kata dia, menjadi salah satu bukti betapa signifikannya peran media sosial dalam memicu konflik.

"Perang masa depan itu kita enggak bisa lihat bentuk perangnya seperti apa, tiba-tiba ada aja di tengah kita, yaitu di otak kita," kata Connie.

"Kemudian war between everyone, saya bisa aja curiga sama orang depan saya, karena misalnya kita tergabung di grup WhatsApp yang sudah seperti geng. Saya dengan siapa, yang lain dengan siapa," tuturnya.

Baca juga: Dampak Buruk Berdebat di Media Sosial untuk Kesehatan

Melalui disinformasi dan berita bohong yang tersebar masif di medsos dan internet, bisa membuat seseorang kehilangan kendali atas hidupnya sendiri.

Misalnya, kata Connie, orang Australia lebih takut dengan ISIS dibandingkan ancaman lainnya yang lebih berdampak, seperti pemanasan global.

Sebab, jaringan ISIS mampu memanfaatkan medsos untuk menyebar ketakutan bahkan merekrut orang lain untuk bergabung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com