Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Terlibat Rusuh, BIN: Ada yang Menggerakkan...

Kompas.com - 03/10/2019, 22:15 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menyebut, ada pihak yang sengaja menggerakkan pelajar untuk ikut aksi demonstrasi di Gedung DPR RI Jakarta.

Para pelajar ini digerakkan melalui media sosial, bahkan dengan disertai iming-imingi sejumlah bayaran.

"Ya memang ada yang menggerakkan, memang kita juga banyak di medsos ada yang menjanjikan upah tertentu," kata Wawan saat wawancara khusus di Kantor Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (3/10/2019).

Baca juga: Cegah Pelajar Demo, Polisi Datangi Sekolah-sekolah di Tanjung Balai

Meski sudah mengidentifikasi aktor di balik pengerahan massa pelajar ini, BIN menyerahkannya kepada kepolisian. Sebab, hal itu membutuhkan pembuktian hukum.

"Lagipula, tidak semua bisa kami ungkapkan," ujar dia.

Wawan mengatakan, ajakan yang sifatnya provokatif lebih banyak menyasar pelajar SMK. Meskipun, ada juga pelajar SMA yang kemudian terbujuk untuk ikut aksi.

Mereka yang terlibat dalam aksi, menurut Wawan, memang pelajar yang 'langganan' tawuran.

Baca juga: Pelajar Terlibat Demo di Bandung, Polisi Koordinasi dengan Dinas Pendidikan

Wawan sekaligus mengatakan bahwa penggerakkan pelajar ini berkaitan dengan dinamika politik dalam negeri.

"Tentu ada terkaitlah yang ya saya kira memang ini tahun politik ya, masih suasananya masih seperti itu," ujar dia.

Meski begitu, Wawan menyebut, aksi demonstrasi yang dilakukan pelajar beberapa waktu lalu masih bisa teratasi, baik oleh aparat keamanan maupun lembaganya.

"Tapi ini semua masih under control, masih teratasi," kata dia.

Baca juga: 4 Fakta 2 Pelajar Dikeluarkan Sekolah Usai Ikut Demo, Permintaan Orangtua hingga Sering Dipanggil BK

Sejumlah pelajar melakukan aksi demonstrasi di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Aksi itu berujung ricuh karena adanya bentrokan dengan aparat keamanan.

Massa yang sebagian menggunakan seragam OSIS dan pramuka ini tidak hanya menyanyikan yel-yel, tetapi juga menaiki pagar, memblokade jalan, melempar batu, hingga menyerang aparat keamanan.

Demonstrasi pelajar kembali digelar pelajar sehari sebelum pelantikan anggota DPR/DPD/MPR RI, Senin (30/9/2019). Lagi-lagi, demonstrasi berujung rusuh dan diwarnai aksi lempar batu hingga membakar fasilitas umum. 

 

Kompas TV KPAI berupaya mencegah siswa-siswa sekolah untuk ikut turun ke jalanan pada unjuk rasa. KPAI melalui Dinas Pendidikan akan memantau pergerakan siswa di sekolah-sekolah. Dinas Pendidikan diimbau untuk melakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah terlebih yang siswanya diisukan akan menghadiri unjuk rasa. #KPAI #DinasPendidikan #Demonstrasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com