Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Megawati Cuekin Surya Paloh: Tanggapan Paloh, Nasdem, dan PDI-P...

Kompas.com - 03/10/2019, 08:38 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi perbincangan publik setelah sebuah video yang menangkap dirinya tak bersapaan dengan Ketua Umum Partai Nasdem menjadi viral di sosial media.

Dikutip dari Warta Kota, peristiwa itu terjadi pada saat pelantikan anggota DPR/MPR/DPD, Selasa (1/10/2019).

Saat itu, Megawati terlihat tidak menyalami Surya Paloh saat sedang berjalan di wilayah VIP di dalam Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen.

Orang-orang yang dilewati Megawati berdiri dan menyalami presiden ke-5 RI itu.

Momen tersebut tertangkap dari video yang beredar luas dari siaran langsung Kompas TV. Tangkapan layar ini viral di media sosial. 

Dalam video itu pula Megawati juga melewati Agus Harimurti Yudhoyono yang sudah mengulurkan tangan.

Lantas, apakah video tersebut menandakan adanya ketidakharmonisan antara Megawati dan Surya Paloh?

Kata Paloh 

Terkait video ini, Paloh awalnya enggan menanggapi. Ia hanya tertawa ketika ditanya wartawan soal itu.

"Hahaha, tanggapan saya, saya ketawa saja," kata Paloh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Baca juga: Viral Video Dirinya Dicuekin Megawati, Surya Paloh: Ha-ha-ha

Kendati demikian, Paloh mengatakan bahwa persahabatannya dengan Megawati selama ini berjalan baik.

Surya merasa tidak memiliki masalah pribadi dengan Megawati. 

"Oh hubungan saya dengan Bu Mega, kalau dari saya pasti baik-baik sajalah, baguslah. Mbak Mega kan sudah 40 tahun (dengan) saya berteman," ujar dia. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem membaca sikap Megawati yang tak menyapa Surya Paloh karena adanya masalah personal dan privat.

Baca juga: Soal Megawati Cuek ke Surya Paloh, Sekjen Nasdem Anggap Urusan Privat

Johnny menilai, hal itu bukan menjadi urusan partai.

"Kalau gestur atau yang sejenisnya itu adalah hal privat. Karenanya tentu menjadi urusan yang sangat pribadi. Kalau kami Nasdem mengurus masalah bangsa," ujar Johnny saat ditemu di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (2/10/2019).

"Kami menerjemahkan dalam video itu adalah masalah personal dan privat yang kemudian diselesaikan juga secara urusan pribadi," kata dia. 

Kendati demikian, Johhny berharap kejadian tersebut tidak menimbulkan sekat antara PDI-P dan Nasdem ataupun melemahkan solidaritas partai-partai dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

Bantahan PDI-P

Politikus PDI-P Hendrawan Supratikno membantah Megawati sengaja tak menyapa Surya Paloh.

"Tidak ada apa-apa, orang (Megawati) lagi jalan, dipanggil kanan-kiri. Saya juga sering," ujar Hendrawan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (2/10/2019).

Baca juga: Viral Video Megawati Cuek ke Surya Paloh, Ini Kata Politisi PDI-P

Hendrawan menilai, peristiwa tersebut adalah hal yang lumrah, apalagi ketika itu banyak elit politik yang kebetulan hadir dan menyambut kedatangan Mega.

"Biasa ya, apalagi yang disalami banyak. Jadi tidak disengaja, ketika dalam komunitas yang banyak orangnya, ada yang bisa salaman dan ada yang tidak itu biasa. Ini kan dibuat seolah-olah ada rivalitas antara PDI-P dan Nasdem," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com