Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Gara-gara Hoaks Gempa, 115.290 Jiwa Warga Ambon Mengungsi

Kompas.com - 02/10/2019, 18:38 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 115.290 jiwa mengungsi di Ambon pasca gempa bumi yang terjadi M 6,5 pada 26 September 2019 lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu tidak terlalu parah.

Namun, ketakutan masyarakat menjadi penyebab utama mengapa mereka memilih meninggalkan rumah untuk mengungsi.

"Laporan dari Tim BNPB, di Ambon kerusakan sebenarnya tidak terlalu parah, tapi karena masyarakar takut, banyak isu hoaks tak betul, seperti akan ada banyak gempa susulan membuat mereka takut dan mengungsi. Ada 115.290 jiwa mengungsi," kata Agus dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (2/10/2019).

Baca juga: Presiden Jokowi Kirim Bantuan ke Ambon dan Wamena

Dia mengatakan, masyarakat yang ketakutan itu mengungsi ke bukit-bukit.

Namun mereka juga mengalami kesulitan karena saat ini sering turun hujan lebat yang menyebabkan kesehatan mereka terganggu.

"Kami sosialisasi kepada masyarakat untuk kembali ke rumah dan mengikuti imbauan pihak terkait," kata dia.

Baca juga: Hilangkan Trauma Korban Gempa di Ambon, Dompet Dhuafa Dirikan Pos Hangat dan Taman Ceria

Adapun akibat gempa bumi Maluku tersebut telah jatuh korban meninggal dunia sebanyak 28 jiwa dan luka-luka 150 jiwa.

Meski tak parah, dampak kerusakan akibat gempa ini mencapai 6.184 rumah rusak dengan wilayah terdampak Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Barat.

"Yang banyak korban di Ambon karena di sana padat pendududk. Rumah padat. Banyak yang tertimpa bangunan," ucap dia.

Baca juga: Dua Pengungsi Korban Gempa Ambon Meninggal di Tenda Darurat

BNPB sendiri memberikan bantuan dana siap pakai senilai Rp 1 miliar untuk bisa digunakan daerah menangani pascagempa.

Selain itu, BNPB juga membantu menyediakan logistik kebutuhan para pengungsi dan korban.

Kompas TV Salah satu sekolah yang terdampak gempa pada kamis pekan lalu ( 26/9) adalah SMA Negeri 4 Salahutu di Kabupaten Maluku Tengah. Akibat gempa, sejumlah ruang kelas rusak parah dan tidak bisa digunakan.<br /> <br /> Salah satu siswa sempat menuturkan peristiwa saat gempa terjadi yang membuat ruang kelas mereka rusak.<br /> <br /> Hingga kini, perbaikan ruang kelas yang rusak belum dapat dilakukan lantaran pemerintah masih fokus pada bantuan kemanusiaan yang lebih pokok seperti rumah tinggal dan kesehatan.<br /> <br /> Karena itu, tampaknya banyak siswa di Kabupaten Maluku Tengah harus terhenti sementara waktu dari aktivitas belajar-mengajar di sekolah. #PascaGempa #GempaBumi #Maluku
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Megawati Serahkan 'Amicus Curiae' Terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Megawati Serahkan "Amicus Curiae" Terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk "Palu Emas"

Nasional
PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com