JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) melakukan survei terkait pandangan masyarakat atas aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR/RI dan beberapa titik di Indonesia.
Survei juga menyebutkan bagaimana pandangan masyarakat mengenai aksi siswa Sekolah Teknik Menengah (STM) yang dilakukan sehari setelahnya.
Dari 1.194 responden, lembaga tersebut berkomunikasi dengan 469 responden.
"Kami mewawancarai responden tentang beberapa isu terakhir yang terjadi di Ibu Kota seperti aksi mahasiswa dan aksi anak STM," ujar Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam keterangan tertulis, Selasa (1/10/2019).
Hasilnya, 77 persen responden menyatakan setuju terhadap aksi mahasiswa di depan gedung DPR RI.
Baca juga: Mahasiswa: Kami Tak Pernah Ajak Pelajar Ikut Demo
Sementara sebanyak 12,3 persen responden tidak setuju dan 10,7 persen menjawab ragu-ragu.
Namun, ada respon berbeda dengan aksi yang dilakukan siswa STM.
Responden yang tidak setuju dengan aksi itu lebih banyak daripada yang setuju.
Sebanyak 27,1 persen responden menjawab setuju, sementara 54,1 persen menjawab tidak setuju. Sisanya, 27,1 persen ragu-ragu apakah setuju atau tidak dengan aksi itu.
Survei KedaiKOPI tersebut dilaksanakan pada 28-29 September 2019. Adapun margin of error-nya kurang lebih 4,53 persen.
Diberitakan sebelumnya, ribuan mahasiswa dari sejumlah universitas berbagai daerah melakukan aksi demo di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Baca juga: Universitas Halu Oleo Tuntut Pengusutan Kematian 2 Mahasiswa secara Transparan
Poin tuntutan itu di antaranya meminta pemerintah membatalkan UU KPK versi revisi yang baru disahkan DPR.
Aksi diwarnai ricuh karena bentrokan dengan aparat. Semprotan water cannon dan gas air mata tak terelakkan.
Esok harinya, giliran siswa STM yang melakukan aksi. Namun, tampaknya tujuan mereka tak seperti mahasiswa untuk menolak UU KPK maupun RUU KUHP.
Sebab, belum sampai di Gedung DPR para pelajar ini sudah melempar batu, petasan, hingga bom molotov ke arah polisi.
Polisi akhirnya menembakkan gas air mata dan terjadi saling lempar batu dengan massa.
Bentrokan massa dan polisi juga terjadi hingga malam hari.
Aksi dalam dua hari tersebut menimbulkan korban luka, baik dari demonstran maupun polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.