Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bamsoet Dahulukan Konsolidasi Internal daripada Rivalitas Ketum Golkar

Kompas.com - 30/09/2019, 17:55 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, dirinya dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sepakat untuk mengesampingkan rivalitas perebutan calon ketua umum partai.

Bambang mengatakan, dirinya dan Airlangga nsudah sepakat untuk mendahulukan konsolidasi partai agar semua tugas konstitusi terselesaikan.

"Menyampingkan dulu kontestasi dan mendahulukan konsolidasi dalam rangka menyelesaikan tugas konstitusi kita sampai nanti pelantikan presiden dan langkah-langkah berikutnya. Soal Munas itu adalah internal kami, akan kita putuskan bersama," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Baca juga: Golkar Belum Bersikap soal Wacana Perppu KPK

Ketika ditanya apakah Bambang akan mundur dari pencalonan sebagai calon ketua umum Golkar. Bambang tidak menjawab lugas. Ia menjawab ingin turunkan tensi politik.

"Ya saya memutuskan untuk cooling down," ucap dia.

Bambang mengatakan, melihat kondisi kontestasi caketum yang semakin memanas, Airlangga dan dirinya sepakat untuk menurunkan tensi politik.

"Jadi melihat situasi, kondisi dan tensi politik yang semakin memanas, saya memutuskan untuk cooling down bersama-sama mas Airlangga," kata dia.

Bambang sebelumnya menyatakan, siap maju sebagai caketum Golkar periode mendatang.

Baca juga: Airlangga: Golkar Siap Jadi Benteng Jokowi

Selain Bambang, ada tiga kader yang ikut mendeklarasikan diri untuk maju jadi caketum Golkar yaitu Ali Yahya, Ulla Nuchrawatty, dan Marlinda Irwanti.

Adapun, sejumlah pihak di internal Partai Golkar ada yang menginginkan supaya Munas digelar lebih cepat sebelum Desember 2019.

Namun, hingga saat ini Partai Golkar masih menjadwalkan Munas Partai Golkar sesuai rencana awal, yaitu pada Desember mendatang. 

 

Kompas TV Aksi unjuk rasa menolak Revisi UU KPK digelar ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Nusa Tenggara Barat, aktivis pro demokrasi serta petani.<br /> <br /> Mereka memprotes disahkannya Revisi UU KPK yang dianggap melemahkan KPK.<br /> Massa juga meminta agar Presiden Joko Widodo segera mengeluarkan Perppu dan membatalkan Revisi Undang-Undang KPK. Di Palopo, Sulawesi Selatan, mahasiswa yang menamakan diri aliansi peduli Indonesia, menuntut Presiden RI untuk mengevaluasi Kapolri, Menkopolhukam, dan Kapolda Sulsel atas tindakan represif kepada mahasiswa. #UnjukRasa #DemoMahasiswa #Palopo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com