Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Beberapa Orang Terkait Penangkapan Dosen IPB

Kompas.com - 30/09/2019, 14:46 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, sejumlah orang sudah diperiksa terkait dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith yang ditangkap beberapa waktu lalu.

"Ada beberapa orang yang sudah dimintai keterangan," ujar Dedi saat dijumpai di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2019).

Dedi tak merinci berapa jumlah yang sudah diperiksa dan apa keterkaitan mereka terhadap Basith.

Baca juga: Dosen IPB Abdul Basith Menyimpan 28 Bom Molotov

Meski demikian, Dedi memastikan, keterangan mereka yang diperiksa cukup membantu penyidik dalam mengkonstruksi perkara yang menjerat dosen IPB tersebut.

Dedi belum bisa mengungkap lebih jauh perkara yang menjerat Basith. Sebab, penyidik Polda Metro Jaya masih melakukan pemeriksaan intensif.

Kami masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya, khususnya untuk kasus itu. Tunggu dulu ya," kata dia.

Baca juga: Dosen IPB Diduga Akan Buat Rusuh Aksi Mujahid 212, Polisi Temukan 29 Bahan Bom Molotov

Rencananya, Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Gatot Eddy Pramono sendiri yang akan mengungkap kasus itu kepada publik.

Diberitakan, tim Jatanras Polda Metro Jaya meringkus Basith di kediamannya di Tangerang, Sabtu (28/9/2019).

Ia ditangkap bersamaan dengan penangkapan lima orang lain, yakni SG, YF, AU, OS dan SS, di Jalan Maulana Hasanudin, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu dini hari.

Penangkapan tersebut terkait dugaan rencana kerusuhan di tengah Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di Jakarta pada hari yang sama, pagi sampai sore.

Baca juga: Seorang Dosen IPB Diduga Gerakkan Pembuatan Bom Molotov untuk Aksi Mujahid 212

Tim Jatanras turut menyita 29 bahan peledak jenis bom molotov dari kediaman Basith. Berdasarkan keterangan, AB sendiri yang membuat bahan peledak dan menyimpan bom tersebut.

Pihak IPB terkejut dengan ditangkapnya Basith atas kasus perencanaan rusuh di Ibu Kota. Kepala Biro Humas IPB Yatri Indah Kusumastuti menegaskan, apa yang dilakukan Basith tidak ada sangkut pautnya dengan IPB.

"Dugaan aktivitas yang dilakukan (Basith) tidak ada kaitannya dengan tugas yang bersangkutan sebagai dosen IPB dan menjadi tanggung jawab penuh yang bersangkutan sebagai pribadi," ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com. 

 

Kompas TV Densus 88 Mabes Polri mengamankan dosen Institut Pertanian Bogor berinisial AB. Ia diduga menginisiasi dan menggerakkan pembuatan bom molotov untuk aksi mujahid 212 yang digelar pada Sabtu (28/9/19). AB diamankan di kawasan Cipondoh, Tangerang Kota. Polisi juga turut temukan 29 bom molotov. Selain AB, polisi amankan 5 terduga pelaku lain, yakni SG, YF, AU, OS, dan SS. Sebelumnya, massa berkumpul sejak Sabtu (28/9/19) pagi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.Massa dari sejumlah wilayah di Jabodetabek bergerak menuju Istana untuk menyampaikan keprihatinan mereka atas beberapa peristiwa yang terjadi. Beberapa pesan terakhir termasuk demonstrasi yang memakan korban jiwa serta bencana kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap. #Mujahid212 #Aksi212 #DemoMahasiswa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com