Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Terima Kunjungan Mantan Menteri Luar Negeri Republik Kepulauan Fiji

Kompas.com - 30/09/2019, 11:26 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menerima mantan menteri luar negeri Republik Kepulauan Fiji Ratu Inoke Kubuabola di kantor Kemenko Polhukam, Senin (30/9/2019).

Wiranto menyatakan, dalam pertemuan tersebut, Kubuabola menyampaikan bahwa kedaulatan wilayah Papua dan Papua Barat telah final dan tak bisa diganggu gugat.

"Beliau mantan menteri pertahanan dan menteri luar negeri yang sangat memahami masalah kondisi di pasifik selatan. Dia juga memahami bagaimana posisi Indonesia tentang integrasi wilayah, khususnya Papua dan Papua Barat yang sudah final dikukuhkan PBB sehingga tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun," ujar Wiranto.

Baca juga: Dukung Modernisasi Pertanian Fiji, Kementan Beri Bantuan 100 Traktor

"Beliau juga menyampaikan mengenai penyatuan wilayah Papua dan Papua Barat yang menjadi wilayah tak terpisahkan dengan Indonesia," sambungnya.

Kubuabola menambahkan, saat menjadi menteri luar negeri Republik Kepulauan Fiji, dirinya sudah beberapa kali ke Jakarta dan berbincang soal kerja sama politik dengan kementerian terkait.

"Beberapa kesempatan saya membicarakan kerja sama politik dengan Indonesia. Kami kerja sama menjaga Indonesia," tutur Kubuabola singkat.

Adapun pertemuan antara Wiranto dan Kubuabola cukup singkat sekitar 20 menit. Keduanya pun tak banyak berbicara terkait integrasi wilayah Papua dan Papua Barat yang didiskusikan.

Kompas TV Bus produksi Indonesia akhirnya semakin banyak masuk ke pasar non tradisional. Setelah Fiji dan Timor Leste perusahaan karoseri CV Laksana mengekspor 4 bus ke Bangladesh. Kendaraan yang diekspor memiliki tingkat kandungan dalam negeri alias TKDN 45 persen sampai 50 persen. Bahan baku lainnya berupa chasis dan mesin masih di-impor dari Swedia dengan merek Scania. Empat badan bus yang dikerjakan oleh CV Laksana ini memiliki nilai 200 ribu dollar Amerika Serikat. Menurut catatan pemerintah sebenarnya Bangladesh memesan lebih dari 1.000 bus. Tetapi komitmen ini masih akan dibahas lebih lanjut. Mengutip data Kementerian Perdagangan misi ekspor ke Bangladesh mencatatkan transaksi 279 juta dolar Amerika Serikat di tahun 2018. Pasar Bangladesh memiliki potensi yang sangat besar sebagai tujuan ekspor. #EksporBus #Laksana #Bangladesh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com