Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Isi Doa Rahayu Saraswati yang Batal Dibacakan di Sidang Paripurna MPR

Kompas.com - 27/09/2019, 20:38 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Batalnya pembacaan doa dalam Sidang Paripurna Akhir Masa Jabatan MPR periode 2014-2019 oleh anggota MPR Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati D  Djojohadikusumo, meninggalkan kekecewaan di hati perempuan yang akrab disapa Sara itu.

Sara kecewa kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan yang secara sepihak mengubah pembaca doa dalam sidang, Jumat (27/9/2019).

Dalam rundown sidang yang telah disepakati, tertulis bahwa pembacaan doa seharusnya dilakukan oleh anggota MPR dari Fraksi Partai Gerindra, yaitu Sara.

Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu menyebut bahwa dirinya telah menulis matang-matang doa yang akan dibacakan dalam sidang.

Baca juga: Klarifikasi Zulkifli Hasan soal Insiden Ambil Alih Doa di Sidang MPR

Namun, saat sidang berlangsung, Zulkifli tak memberikan kesempatan pada Sara untuk membaca doa.

Justru, usai menyampaikan pidato, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengambil alih sebagai pembaca doa sidang dengan alasan mempersingkat waktu.

"Saudara-saudara, untuk menyingkat waktu, saya akan membacakan doa singkat," ujar Zulkifli.

Baca juga: Pembacaan Doa Disalip Zulkifli, Keponakan Prabowo Merasa Didiskriminasi

Atas kejadian itu, Sara bersama anggota Fraksi Gerindra lainnya memutuskan walk out dari sidang paripurna.

"Saat Indonesia Raya dinyanyikan, air mata tidak tertahankan lagi. Setelah saya jelaskan di medsos grup fraksi, para pimpinan mendukung sikap saya dan dimulai dari Bapak Sufmi Dasco dan Bapak Heri Gunawan, lalu saya, kami jalan keluar sebagai sikap kami pada pemikiran pimpinan sidang," kata Sara.

Berikut teks doa yang ditulis oleh Sara, yang gagal dibacakan dalam sidang paripurna:

Assalam..., Syalom, Om Swasti Astu, Sukhi Hotu Name Budaye. Salam sejahtera bagi kita sernua.

Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik lndonesia dan saudara-saudara rekan-rekan anggota MPR RI yang saya hormati...

Merupakan sebuah kehormatan bagi saya telah mendapatkan penugasan oleh fraksi Partai Gerindra untuk membacakan doa pada pagi hari ini sebagai Perwakilan Perempuan dan juga gambaran Bhinneka Tunggal lka.

Tetap dengan menghormati dan memuliakan seluruh agama dan kepercayaan di Indonesia, izinkan saya untuk membawakan doa di sidang paripurna ini secara Kristen Protestan sesuai dengan agama saya.

Mari kita berdoa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com