Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Mengaku Dititipi "Amplop" untuk Bowo Sidik dari Bupati Minahasa Selatan

Kompas.com - 25/09/2019, 20:54 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekan anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso, Dipa Malik, mengaku pernah dititipi amplop cokelat besar dari Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu untuk Bowo.

Dipa mengira bahwa isi amplop tersebut hanya proposal revitalisasi pasar yang diajukan oleh Christiany.

Sebab, ia juga menerima banyak salinan-salinan proposal dari Christiany untuk instansi terkait di Jakarta.

Hal itu diakui Dipa saat mengonfirmasi berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibacakan jaksa KPK Ferdian Adi Nugroho dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Dipa bersaksi untuk Bowo yang didakwa menerima gratifikasi sebesar 700.000 dollar Singapura dan Rp 600 juta secara bertahap.

"Ya proposal itu sekalian, ada dalam amplop tersebut besar cokelat, Pak. Saya enggak tanya (isinya apa), itu dibungkus ada gambar Minahasa-nya, ada bungkusan kertas cokelat juga, amplop. Saya kasihkan saja ke Bowo," kata Dipa.

Baca juga: Bowo Sidik Disebut Pernah Tanya Urusan DAK untuk Kepulauan Meranti

Secara terpisah, dalam persidangan, Bowo telah mengonfirmasi bahwa amplop itu juga berisi uang.

 

Jaksa Ferdian pun membacakan BAP Dipa yang pada intinya menyatakan, Christiany pada awalnya menjanjikan akan membuat proposal revitalisasi pasar tersebut.

Kemudian, akhir 2017 atau awal 2018, Dipa dihubungi oleh pejabat Dinas Perdagangan Minahasa Selatan yang mengatakan akan mengantar proposal itu ke Dipa.

Selanjutnya, Dipa dan pejabat tersebut menyusun janji pertemuan di Plaza Senayan.

Meski demikian, kata jaksa, karena pejabat tersebut sedang ada kegiatan lain di Jakarta, proposal itu dikirim lewat kurir dan disampaikan ke Dipa.

Proposal-proposal itu, Dipa kirimkan ke instansi terkait seperti Kementerian Keuangan, Bappenas dan Kementerian Perdagangan.

"Setelah saya menerima proposal terkait revitalisasi pasar di Minahasa Selatan, beberapa hari kemudian saya menyerahkan proposal yang dibungkus amplop cokelat tertutup kepada Pak Bowo di Plaza Senayan'. Betul ya, Pak?" tanya jaksa Ferdian.

"Iya betul, Pak," jawab Dipa.

Baca juga: Bowo Sidik Mengaku Pernah Terima Uang dari Bupati Minahasa Selatan

Jaksa Ferdian melanjutkan, masih awal 2018, Dipa dihubungi Christianny akan menyerahkan proposal yang sudah direvisi lewat ajudannya di Plaza Senayan. Proposal itu Dipa terima.

"Setelah saya menerima proposal perubahan dari ajudan yang dibungkus amplop coklat tertutup kemudian saya hanya menyerahkan kepada Pak Bowo di Cilandak Town Square. Setelah menerima amplop itu, Pak Bowo mengucapkan terima kasih'. Ini benar ya?" tanya jaksa Ferdian lagi.

"Betul," kata Dipa. 

Dipa mengatakan, ia, Christianny, dan Bowo merupakan sesama kader Golkar.

Sebelum adanya penyerahan itu, Bowo meminta Dipa mempromosikan program revitalisasi pasar ke kepala daerah yang merupakan kader Golkar.

"Saya bilangin kan si Bu Tetty (Christiany) baru jadi Bupati Minahasa Selatan, beliau kader Golkar, saya bilang itu (ke Bowo) ada Bupati Minahasa Selatan, karena daerah Indonesia timur itu kan kurang," kata Dipa.

Dipa mengakui bahwa Bowo juga berpesan, program tersebut "tidak gratis". Dipa mengartikan pesan itu bahwa harus ada sesuatu yang diberikan ke Bowo.

Pesan itu yang ia teruskan ke pihak di Kabupaten Minahasa Selatan.

Baca juga: Bowo Sidik Pangarso Akui Terima Uang dari Sofyan Basir

Dalam dakwaan jaksa, Bowo disebut menerima gratifikasi dengan total nilai 700.000 dollar Singapura atau Rp 7,1 miliar dan uang tunai Rp 600 juta secara bertahap.

Beberapa di antaranya, menurut jaksa, sekitar bulan Februari 2017 Bowo pernah menerima uang sejumlah Rp 300 juta di Plaza Senayan Jakarta.

Pada tahun 2018, Bowo menerima uang sejumlah Rp 300 juta di salah satu restoran yang terletak di Cilandak Town Square, Jakarta.

Pemberian itu dalam kedudukan Bowo selaku Wakil Ketua Komisi VI DPR RI yang sedang membahas program pengembangan pasar dari Kementerian Perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com