Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Segera Bersikap untuk Padamkan Gejolak Protes Mahasiswa

Kompas.com - 25/09/2019, 19:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo hingga saat ini masih belum mengeluarkan pernyataan perihal tuntutan dalam aksi demonstrasi mahasiswa di sejumlah titik di Indonesia.

Diketahui, ribuan mahasiswa memadati depan Gedung DPR RI di Jakarta dan Gedung DPRD di daerah pada Senin (23/9/2019) hingga Selasa (25/9/2019).

Sementara hari ini, di Jakarta mayoritas demonstran merupakan siswa Sekolah Teknik Mesin (STM) yang memadati Senayan hingga Palmerah.

Dalam tuntutannya, mahasiswa meminta pemerintah membatalkan pengesahan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan menunda Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), serta beberapa RUU lainnya.

Baca juga: Ketua DPR Minta Polri Selidiki Dalang Kerusuhan Pasca-demonstrasi Mahasiswa

Sosiolog dari Universitas Indonesia Imam Prasodjo mengatakan, Jokowi harus segera mengeluarkan sikap dan pernyataan yang membuat suasana lebih adem.

“Yang penting sekarang memadamkan emosi dulu dari kedua belah pihak,” ujar Imam kepada Kompas.com, Rabu (25/9/2019).

Imam mengatakan, yang saat ini ingin didengar oleh para demonstran dan masyarakat lain yang mendukung aksi ini adalah mengabulkan tuntutan mereka terkait RUU tersebut.

RUU KPK memang sudah disahkan, namun Jokowi masih bisa mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk membatalkannya.

Sementara, RKUHP dan RUU lainnya yang dianggap mengandung pasal kontroversial, sebaiknya ditunda pembahasannya.

"Yang penting tidak diterapkan dulu. Keputusan strategis yang lebih menimbulkan gejolak di-hold saja dulu, jangan terus dipaksakan," kata Imam.

Baca juga: Komnas HAM Minta Semua Pihak Tidak Reaktif Sikapi Demonstrasi

Apalagi ada peristiwa penting yang semestinya jadi fokus prioritas pemerintah, yakni penanganan kebakaran hutan dan lahan, kerusuhan di Papua, termasuk pelantikan Jokowi Oktober nanti.

Imam menyayangkan aksi demo mahassiwa kemarin berujung bentrok dengan polisi. Imbasnya, kepercayaan pada aparat, pemerintah, dan DPR akan tercederai.

"Maka tidak ada salahnya untuk dipikir ulang, enggak usah pakai gengsi. Kalau mahasiswa punya persepsi, sulit membalikannya. Apalagi kalau keluarnya dari politisi, akan curiga dulu,” kata Imam.

"Trust harus dibangun di situasi kayak begini. Pemerintah harus fokus pada hal yang utama, lah, jangan lagi memperpanjang," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com