Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menurut Fahri Hamzah, Ini Syarat agar Indonesia Bisa Bersaing

Kompas.com - 25/09/2019, 14:12 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, jika Indonesia mau maju menjadi bangsa besar dan kuat untuk bersaing dengan bangsa lain, maka harus ada perubahan mendasar dalam kultur bangsa Indonesia.

"Bangsa Indonesia memerlukan revolusi mental seperti yang pernah dipesankan Bung Karno dengan menekankan ‘Nation and Character Building’," tegas Fahri saat hadir sebagai Keynote Speaker dalam workshop di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019) itu.

Workshop dengan tema "Budaya Integritas Nasional Dalam Pusaran Keluarbiasaan, Keunggulan dan Dinamika Lingkungan Strategis” ini diselenggarakan oleh Inspektorat Utama (Ittama) DPR RI bersama Kolaborasi Integritas Nasional (KIN)

Baca juga: Siang Ini, Ketua DPR Dijadwalkan Bertemu Perwakilan BEM Sejumlah Kampus

Menurut Fahri, acara ini merupakan salah satu seminar dengan tema yang sangat penting.

“Seminar ini bagi saya adalah tema yang  paling penting di tahun ini. Saya berterima kasih kepada Kolaborasi Integritas Nasional dan seluruh penyelenggara baik Ittama Setjen dan BK DPR RI, Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Westminster Foundation For Democracy," jelasnya.

Lebih lanjut, Fahri menegaskan sudah saatnya Indonesia membangun kembali kultur bangsa sebagai bangsa pesisir yaitu orang pesisir orang yang berani dengan tantangan, kuat menghadapi cobaan, dan memiliki karakter terbuka.

“Tugas besar di pundak Kolaborasi Integritas Nasional untuk melakukan sesuatu yang berdampak pada kehidupan bangsa Indonesia pada penciptaan moralitas dan budaya baru di kehidupan bermasyarakat kita,” pungkas Fahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com