Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Mengaku Diperintah Bowo Sidik Cairkan Rp 8 Miliar dalam Pecahan Rp 20.000

Kompas.com - 25/09/2019, 13:18 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekan anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso, Ayi Paryana mengakui bahwa Bowo meminta dirinya mencairkan uang senilai Rp 8 miliar secara bertahap ke dalam pecahan Rp 20.000.

Hal itu diungkapkan Ayi saat bersaksi untuk Bowo yang didakwa jaksa menerima gratifikasi sebesar 700.000 dollar Singapura dan Rp 600 juta.

"Pas beliau pulang haji, kita ketemu lagi, mengobrol lagi. Beliau kan haji sekitar Juni-Juli 2018 ya," kata Ayi saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

"Jadi setelah pulang ketemu, dia cerita mau minta tolong, 'Mas Ayi punya fasilitas di bank, supaya misalnya nukerin uang dari (dollar) Singapura ke rupiah," tuturnya.

Baca juga: Lewat Sekretaris Bowo Sidik, Jaksa Tanya Pengurusan Proposal Pembangunan Pasar di Minahasa Selatan

Pada waktu itu, Ayi pun bertanya ke pihak Bank Mandiri Cabang Senayan City apakah memungkinkan pencairan dollar Singapura ke dalam pecahan Rp 20.000 dilakukan.

"Ya enggak ada masalah katanya, kan normal saja pencairannya. Cuma pencairan 100.000 dollar Singapura itu ke spesifik Rp 20.000 butuh waktu kan," ujar Ayi.

"Jadi bank itu sesuai aturan saya diminta setor dulu ke rekening saya, dari sana baru ditukerin," kata dia.

Sehingga, kata Ayi, Bowo menitipkan uangnya secara bertahap masing-masing sekitar 100.000 dollar Singapura ke rekening Ayi.

Baca juga: Pegawai PT IAE Diperintah Bowo Sidik Masukkan Pecahan Rp 20.000 ke Amplop untuk Kampanye

Meski demikian, Ayi juga mengonfirmasi Bowo mengirimkan uang dalam pecahan rupiah ke rekeningnya.

Ayi mengatakan, total nilai uang yang ia terima sekitar Rp 8 miliar.

Uang itu kemudian dicairkan dalam 8 tahap dengan nilai masing-masing Rp 1 miliar dalam pecahan Rp 20.000.

"Dibantu sama bank dibungkus, biasanya 3 sampai 4 kardus, satu kardus isinya sekitar Rp 200 juta," kata Ayi.

Dalam dakwaan jaksa, sekitar awal tahun 2019, Bowo Sidik Pangarso meminta Ayi Paryana menukarkan uang 693.000 dollar Singapura ke dalam mata uang rupiah.

Total penyetoran uang dollar Singapura yang disetorkan Bowo kepada Ayi senilai Rp 7,1 miliar.

Baca juga: Bowo Sidik Selalu Minta Orang Kepercayaannya Catat Penerimaan Fee dari PT HTK

Kemudian, Bowo menyetorkan penerimaan suap dari dua pejabat PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) sebesar Rp 840 juta ke Ayi.

Jaksa menyebut, Ayi kemudian menukar uang dengan total nilai Rp 8 miliar ke pecahan Rp 20.000 sebanyak 8 kali di Bank Mandiri tersebut.

Uang itu kemudian diantar secara bertahap ke Kantor PT Inersia Ampak Engineers (IAE) dan diterima oleh Direktur PT IAE sekaligus orang kepercayaan Bowo Sidik, Indung Andriani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com