JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga pukul 22.45 WIB, kerusuhan masih berlangsung di belakang Gedung DPR.
Massa masih terus melempari polisi yang berjaga di sekitar belakang Gedung DPR.
Massa melempari polisi dengan batu, selongsong gas air mata, kayu, dan petasan.
Sementara itu, polisi masih berupaya membubarkan mereka dengan menembakkan gas air mata. Namun, mereka tak kunjung bubar.
Baca juga: Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPR Bubar, Jalan dari Slipi ke Semanggi Dibuka
Hingga saat ini, massa dan polisi masih terlibat bentrok di depan Stasiun Palmerah. Meski demikian, jalan di depan Stasiun Palmerah belum ditutup.
Kerusuhan diawali demonstrasi dari massa elemen mahasiswa yang mulai mendatangi gedung sejak pukul 07.30 WIB.
Mereka mulai memenuhi Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR sekitar pukul 11.30 WIB serta mulai berorasi dan merangsek maju ke depan gerbang sekitar pukul 12.30 WIB.
Baca juga: Demo Mahasiwa Tolak RKUHP dan UU KPK dalam Ulasan Media Internasional
Mahasiswa yang hadir berasal dari berbagai daerah dan universitas. Hari ini, mereka berdemonstrasi bersama elemen petani dan buruh.
Mereka berdemonstrasi menyuarakan penolakan pengesahan RKUHP karena ada beberapa pasal yang dianggap kontroversial.
Pasal-pasal kontroversial tersebut di antaranya delik penghinaan terhadap presiden/wakil presiden (Pasal 218-220), delik penggunaan terhadap lembaga negara (Pasal 353-354), serta delik penghinaan terhadap pemerintah yang sah (pasal 240-241).
Kerusuhan pecah di sekeliling Gedung DPR sekitar pukul 16.30. Sebagian mahasiswa yang berdemonstrasi sudah pulang. Namun, masih ada massa dari kelompok lain yang bertahan dan terlibat kerusuhan.