JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta aparat tak menggunakan kekerasan dalam mengamankan demonstrasi mahasiswa di sejumlah daerah.
"Polisi harus menghentikan tindakan kekerasan dan penggunaan kewenangan yang berlebihan dalam menghadapi demonstrasi mahasiswa yang menolak RKUHP, RUU KPK, dan beberapa RUU lainnya," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (24/9/2019) malam.
Menurut pantauan Komnas HAM, kata Anam, dugaan kekerasan tersebut terlihat dalam sejumlah video yang beredar di media sosial.
Baca juga: Polisi Sebut DPO Kasus Terorisme Tunggangi Demo Mahasiswa di Sumut
Ia menuturkan, dugaan tersebut terjadi di Medan, Sumatera Utara, dan Palembang, Sulawesi Selatan.
"Hal ini terpantau dari beberapa simpul pendamping para mahasiswa yang memberikan sejumlah rekaman video dan juga yang telah beredar di berbagai sosial media," ujarnya.
Menurutnya, dugaan tindak kekerasan tersebut dapat melanggar HAM. Selain itu, dugaan itu juga dinilainya dapat mengancam aksi damai tersebut.
Baca juga: Mulai Terkendali, Mahasiswa dan TNI Saling Canda hingga Shalawat Bersama
Maka dari itu, Anam berpendapat bahwa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri perlu mendalami dugaan tersebut.
"Untuk tindakan penggunaaan kewenangan yang berlebihan, tim Propam Kepolisian harus melakukan investigasi. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa semua tindakan berlawanan dengan pedoman penanganan akan ditindak sesuai dengan hukum," tutur dia.
Tanggapan Kepolisian
Polda Sumatera Utara mengaku akan mendalami dugaan kekerasan yang terekam dalam video dan tersebar di media sosial.
"Kita sedang selidiki dan proses anggota yang tidak sesuai SOP," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmadja ketika dihubungi Kompas.com, Selasa malam.
Baca juga: Situasi Terkini Demo Mahasiswa, Pos Polisi Palmerah Dibakar
Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial Twitter, terlihat beberapa personel kepolisian dengan pakaian anti-huru hara tampak memukuli seseorang.
Dalam video tersebut, terlihat logo Medan Times.
Seperti terlihat melalui video, korban yang dipukuli tampak mengenakan jas, yang terlihat seperti almamater kampus, berwarna hijau.
Baca juga: Pasukan Marinir Mendekati Massa di Senayan, Mahasiswa Berhenti Melawan
Korban dengan jas hijau tersebut tampak dipukuli beberapa kali. Meski sempat terjatuh, seperti terlihat dari rekaman video, aparat tampak kembali memukuli korban.
Terlihat pula dari rekaman video, tampak orang lain dengan kemeja kotak-kotak juga diduga dipukuli oknum aparat kepolisian.