NEW YORK, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengapresiasi operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi pada Senin (23/9/2019) malam.
"Saya menghargai OTT KPK, karena impor ikan tidak sejalan dengan interest KKP," kata Susi Pudjiastuti di New York, Amerika Serikat, Senin (23/9/2019).
Susi mengatakan, KKP memberikan apresiasi karena berharap industri dapat menyerap ikan hasil tangkapan nelayan.
"Kami menginginkan, industri menyerap hasil nelayan, ikan terbuang, ikan jatuh harga itu tidak terjadi. Saya curiga ada pemburuan rente untuk impor ikan itu," tutur Susi.
Baca juga: OTT di Jakarta dan Bogor, KPK Amankan Lebih dari Rp 400 Juta
Susi pun menegaskan bahwa OTT yang dilakukan KPK sesuai dengan upaya KKP terkait peningkatan tangkapan nelayan.
"Kami tidak dalam upaya mendukung impor. Tangkapan kita banyak," ujar Susi.
"Saya kaget kalau mereka impor. Impor menjatuhkan harga nelayan, kecuali impor untuk dieskpor ulang," tuturnya.
KPK melakukan OTT di Bogor dan Jakarta. Dalam OTT ini, KPK mengamankan 9 orang.
Tiga dari 9 orang itu merupakan jajaran direksi dari Perum Perindo. Sisanya, pegawai Perum Perindo dan pihak swasta.
Menurut Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, diduga terjadi suap terkait kuota impor ikan.
"Diduga uang ini merupakan fee jatah kuota impor ikan jenis tertentu yang diberikan Perum Perindo pada pihak swasta, salah satu jenis ikan yang teridentifikasi saat ini adalah ikan jenis frozen pacific mackerel atau ikan salem," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.