Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh di Jayapura, Polisi Amankan 318 Mahasiswa

Kompas.com - 23/09/2019, 20:56 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengamankan 318 mahasiswa yang diduga terlibat kerusuhan di Expo Waena, Kota Jayapura, Papua, Senin (23/9/2019).

Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Divisi Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019) malam.

"Sudah diamankan 318 mahasiswa diduga ikut melaksanakan tindakan anarkistis maupun terlibat dalam kegiatan demo yang spontanitas tersebut," ujar Dedi.

Ia menuturkan, para mahasiswa tersebut tengah dimintai keterangan. Polisi, kata Dedi, sedang memilah-milah peran mereka yang diamankan.

"Sekarang sedang dipilah-pilah siapa terlibat penganiayaan, kemudian siapa yang terlibat provokasi, siapa yang ikut-ikutan saja. Malam ini juga dimintai keterangan," tuturnya.

Baca juga: Pernyataan Tegas Gubernur Papua untuk Mahasiswa Pasca-kerusuhan di Wamena dan Jayapura

Saat ini, Dedi mengatakan bahwa situasi di daerah tersebut sudah kondusif.

Polri juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi berita bohong atau hoaks hingga bertindak anarkistis.

Ia mengatakan, awalnya mahasiswa Papua yang pulang kampung ke Papua menduduki Universitas Cendrawasih (Uncen). Sebagian besar mahasiswa itu disebutkan datang dari Sulawesi.

Dedi mengatakan, mahasiswa tersebut diduga ingin mendirikan posko di areal Uncen. Menurut polisi, posko tersebut diduga untuk melakukan propaganda dan rencana aksi lainnya.

Kemudian, pihak rektorat dan sebagian mahasiswa Uncen yang tidak setuju menghubungi kapolda setempat.

Baca juga: Prajurit TNI yang Gugur Saat Kerusuhan Jayapura, Luka Parah di Bagian Kepala

Setelah aparat datang dan dilakukan negosiasi, mahasiswa yang menduduki Uncen sepakat untuk dipulangkan ke Expo Waena Jayapura.

Setiba di Expo, mahasiswa seketika melakukan serangan anarkistis ke anggota TNI-Polri sekitar pukul 13.00 WIT. Polisi pun masih mendalami siapa provokator dari kejadian tersebut.

"Kita masih mendalami siapa memprovokasi secara mendadak mahasiswa tersebut, sekitar jam 1 siang langsung menyerang secara membabi buta," ujar Dedi.

Akibat kerusuhan tersebut, tiga warga sipil yang diduga mahasiswa tewas dan 20 orang lainnya luka-luka.

Berdasarkan dugaan sementara, kata Dedi, ketiga korban mahasiswa diduga tewas karena peluru karet.

Namun, penyebab kematian serta identitas korban masih didalami oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

Baca juga: Tiga Warga Sipil Diduga Mahasiswa Tewas dalam Kerusuhan di Jayapura

Selain itu, kejadian tersebut juga menyebabkan seorang aparat TNI tewas akibat luka bacokan dan serangan benda tumpul. Tercatat pula enam anggota Brimob luka berat karena luka bacok dan lemparan batu.

Saat ini, Dedi mengatakan, seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Jayapura, Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com