Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Aksi, Aktivis dan LSM Minta Pemerintah Perhatian pada Perubahan Iklim

Kompas.com - 20/09/2019, 17:37 WIB
Christoforus Ristianto,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis dan perwakilan lembaga swadaya masyarakat peduli lingkungan hidup meminta Pemerintah Indonesia untuk serius menangani krisis iklim yang berdampak terhadap masyarakat, terutama terkait perubahan cuaca yang ekstrem dan kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi. 

Sejumlah LSM yang juga ikut aksi tersebut di antaranya Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Greenpeace Indonesia, Amnesty International, dan 350.org, organisasi lingkungan internasional yang menangani krisis iklim. 

"Penting bagi kita untuk memperlakukan kondisi iklim saat ini sebagai krisis. Itu adalah ancaman terbesar dalam sejarah Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan dengan perubahan iklim dan cuaca ekstrem," ujar juru kampanye iklim dan energi Greenpeace Indonesia, Satrio Swandika, dalam aksi massa di Taman Aspirasi depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (20/9/2019).

Baca juga: Aktivis Lingkungan Long March Minta Pemerintah Tangani Karhutla dan Perubahan Iklim

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, menurut Satrio, Indonesia rentan mengalami dampak kenaikan tinggi muka air laut.

Menurut Satrio, hal itu juga akan berdampak terhadap masyarakat. Di sisi lain, Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29-41 persen pada tahun 2030.

"Namun, emisi Indonesia saat ini sudah 63 persen dan itu berasal dari kebakaran hutan dan gambut, kemudian pembakaran bahan bakar fosil menyumbang sekitar 19 persen dari total emisi. Karenanya, krisis iklim harus ditangani sebagai program prioritas presiden terpilih," papar dia. 

Baca juga: Terkait Karhutla, Fadli Zon Minta Pemerintah Reformasi Industri Perkebunan Sawit

Sementara itu, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Arkian Suryadharma menyampaikan, isu perubahan iklim kian penting menjadi perhatian pemerintah apalagi kini ada karhutla yang tak terkontrol.

"Karhutla ini menimbulkan bencana asap hebat, ini adalah alarm bagi kita semua untuk bangkit dan untuk pemerintah juga perlu berkomitmen, tidak lagi tawar menawar dengan perusahaan ilegal," ujar Arkian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com