Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Buatan Turun di Meranti, Percepat Pemadaman Karhutla

Kompas.com - 20/09/2019, 07:59 WIB
Christoforus Ristianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo menyatakan, operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) membuat hujan terjadi kembali di Riau pada Kamis (19/9/2019).

Modifikasi cuaca itu untuk mempercepat pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Hasilnya terjadi hujan dengan intensitas deras dari jam 16.31 WIB sampai 17.05 WIB di wilayah Kelurahan Teluk Blitung, Kecamatan Merbau, Kabupaten Meranti, Riau," ujar Agu melalui siaran pers.

Baca juga: Tangani Karhutla, Operasi Hujan Buatan Dilakukan di Riau

Agus menjelaskan, TMC atau hujan buatan tersebut dilakukan dengan pesawat Cassa 212 yang membawa 800 gram NaCL untuk menyemai awan di wilayah Pelalawan, Kampar, dan Lima Puluh Kuto.

Sementara itu, operasi hujan buatan di Kalimantan Tengah tidak dilaksanakan karena Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan tidak terpantau pertumbuhan awan potensial hujan.

Pada Rabu (18/9), operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan dengan TMC juga berhasil turunkan hujan di Riau dan Kalimantan Tengah.

Baca juga: Hujan Buatan jadi Solusi Kabut Asap Riau, Begini Cara Membuatnya

Daerah yang mengalami hujan tepatnya di Dumai, tepatnya di Kelurahan Batu Teritip yang berbatasan dengan Rohil. Hujan kurang lebih selama 30 menit dengan intensitas sedang.

Agus menjelaskan, proses TMC di Riau dan Kalimantan Tengah tersebut dilakukan menggunakan penyemaian awan dengan pesawat CN 295 dan Hercules C-130.

Pesawat CN 295, lanjutnya, melakukan penyemaian awan pada pukul 13.30-15.45 WIB di wilayah Kabupaten Katingan, utara Palangkaraya dan Kabupaten Kapuas. Pesawat terbang pada ketinggian 8000 kaki dan menghabiskan bahan semai garam NaCI sebanyak 1.500 kg.

"Sedangkan di Riau pesawat Hercules C-130 menyemai dengan menabur garam NaCL sebanyak 3,4 ton di daerah Dumai dan Padang Sidempuan, Sumatera Utara sesuai potensi pertumbuhan awan yang berpotensi menghasilkan hujan," tutur Agus.

Baca juga: Cerita Unik Petugas Saat Padamkan Karhutla, Temukan Ular Berkaki Tiga hingga Ditegur Beruang

Agus menjelaskan, operasi TMC akan terus dilakukan di Sumatera dan Kalimantan dengan tiga pesawat bantuan TNI yang disediakan di Pekanbaru dan Palangkaraya.

Adapun terkait data terkini karhutla, merujuk dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (19/9) pukul 16.00 WIB, total ada 328.724 hektar lahan yang terbakar dengan 4.319 titik panas selama Januari-Agustus 2019.

Provinsi Kalimantan Tengah memiliki titik api paling banyak sejumlah 1.996 titik, kemudian diikuti Kalimantan Barat (1.150); Kalimantan Selatan (199); Sumatera Selatan (194); Jambi (105); dan Riau (14). 

 

Kompas TV Kabut asap pekat akibat kebakaran lahan masih menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau. Sejumlah sekolah juga diliburkan untuk mengurangi dampak asap. Di tengah kondisi seperti ini, Wali Kota Pekanbaru Firdaus ternyata berada di Kanada. Kepala Bagian Humas Kota Pekanbaru Irba Sulaiman menyebut kepergian atasanya ke Kanada sudah dijadwalkan sejak satu bulan lalu dan telah mendapat persetujuan dari Menko Maritim Luhut Pandjaitan dan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Pemkot Pekanbaru mengatakan Firdaus akan kembali ke dari Kanada pada 21 September. Tidak adanya Wali Kota Pekanbaru di wilayahnya saat kabut asap menyelimuti Pekanbaru banyak disorot publik. Kepala BNPB Letjen Doni Monardo sempat menilai ada kekurangpedulian pejabat daerah yang menghambat upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Upaya pemadaman kebakaran lahan di Riau terus dilakukan. Sementara warga yang sakit dan mengeluhkan gangguan asap juga terus mendatangi posko kesehatan dan puskesmas. #Karhutla #KebakaranHutanRiau #KabutAsap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com