Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tersangka, Menpora Diserang Netizen hingga Tutup Kolom Komentar Medsos

Kompas.com - 19/09/2019, 14:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sebagai tersangka, Rabu (18/9/2019).

Ia dijerat dalam kasus dugaan korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Pihak KPK menduga, Imam menerima suap Rp 26,5 miliar.

Uang tersebut diduga merupakan commitment fee atas pengurusan proposal hibah yang diajukan KONI kepada Kemenpora tahun anggaran 2018.

Malam itu juga, Imam menggelar konferensi pers dan menyatakan akan mengikuti proses hukum.

Baca juga: Masuk Masjid, Imam Nahrawi Mengenang Awal Jadi Menpora

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Imam yang terbilang aktif di media sosial ini mendadak tertutup.

Kini, akun Twitter @Imam_Nahrawi diprivasi sehingga tak bisa terlihat oleh orang yang tak mengikuti dia sebelumnya.

Namun, tak sedikit netizen yang berkomentar soal masalah ini dengan me-mention akun Twitter Imam.

Seperti yang disampaikan akun @Je_Ly yang mengaku prihatin akan perilaku Imam.

"Yg spt ini memprihatinkan. Masih muda, mestinya masih bisa meraih sesuatu yg lbh besar. KPK resmi menetapkan Menpora @imam_nahrawi sbg tersangka kasus dana hibah KONI td sore. Ga sayang apa dg pencapaian Kemenpora" tulis @Je_Ly.

Ada pula netizen yang tak menyangka Imam akan tersandung kasus korupsi, mengingat upaya Imam mendongkrak prestasi olahraga nasional.

"Kageeetttt kalo sekelas beliau gk bisa "ngerem" nafsu utk berbuat selingkuhi aturan. Kageeet kok se klas beliau sdh "bunuh diri". Sy sungguh sbtulnya respect pd beliau yg msih muda pnya integritas tinggi utk Indonesia, ternyata kok gk kuat cmn dpt ujian spele gtu... bnuh diri" bunyi tweet @EniendahS.

Baca juga: Jadi Tersangka KPK, Imam Nahrawi Tak Terlihat Berada di Kediamannya

Sementara itu, akun Facebook Imam dengan nama "Imam Nahrawi" dengan centang biru masih bisa dilihat unggahannya.

Postingan terakhir Imam di Facebook mengenai video pertemuannya dengan atlet Sambo Indonesia yang meraih 3 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu pada kejuaraan olahraga Sambo se-Asia di India pada 11-16 September 2019.

Video tersebut diunggah pada Rabu (18/9/2019) siang.

Di postingan tersebut, hingga Kamis (19/9/2019) pukul 11.00 WIB, ada 120 komentar.

Bukannya mengomentari soal prestasi atlet di video, kebanyakan netizen berkomentar soal status tersangka Imam.

“Selamat pak, dapat gelar baru dari KPK,” tulis akun Noemhan Ambe’na Jabalnur di kolom komentar.

Ada pula yang mengaitkannya dengan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi yang batu diketok palu pada Selasa (17/9/2019).

“Kasihan bapak ini, harusnya revisi UU KPK dilakukan tahun lalu biar lolos dari jerat korupsi,” komentar akun Bima Alam.

Baca juga: Menpora Tersangka Korupsi, Jokowi Dinilai Gagal Pilih Menteri

Kekecewaan kepada Imam pun diungkapkan akun Erra Maryam di kolom komentar tersebut.

“Sy kecewa sm bpk dapt gelar dr kpk, pdhl kmrn sy bangga bpk udh bantu koko, knp pak?” kata dia.

Namun, ada juga komentar yang isinya mendukung Imam. Seperti yang dituliskan akun Robai Sambodo.

“Tetap semangat dan berkarya. Ibarat phon semakin tinggi dia akan semakin besar pula angin yang menerjangnya. Kokohkan dan tetap sabar,” tulis akun tersebut.

“Pak knp ya sy sbg rkyat Indonesia kok merasa ikhlas uang negara atau uang rkyat dikorup bpk.. Mgkn krn prestasi bpk y slma ini yg mmbuat aq jd ikhlas.. Lnjtutkn pak...” tulis akun Niemo.

Imam juga memiliki akun Instagram, yang berisi kegiatan-kegiatannya sebagai Menpora.

Biasanya, kolom komentar di akun @nahrawi_imam itu terbuka bagi publik.

Namun, saat dicek kembali hari ini, ternyata Imam menutup kolom komentar di semua unggahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com