Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mensos Beberkan 5 Langkah Tangani Korban Terdampak Karhutla

Kompas.com - 17/09/2019, 15:00 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, Kementerian Sosial (Kemensos) siap menjalankan tugas dan fungsinya dalam membantu penanganan korban terdampak bencana kebakaran hutan dan lahan (kahutla).

"Sesuai tugas dan fungsi Kemensos yakni penanganan bagi korban terdampak bencana kebakaran, seluruh jajaran Kemensos siap melakukan langkah-langkah cepat di lapangan,” kata Agus.

Untuk, itu Kemensos telah menyiapkan lima langkah penanganan dan pengendalian terhadap dampak kahutla yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Konsolidasi pihak terkait

Langkah pertama, kata Agus, melakukan konsolidasi internal dengan jajaran Kemensos dari Pusat hingga ke daerah, juga dengan Dinas Sosial pada wilayah-wilayah terdampak kahutla.

Baca juga: Jokowi Klaim Telah Lakukan Upaya Ini untuk Padamkam Kebakaran Hutan di Riau

Kemudian melakukan konsolidasi eksternal dengan berbagai stakeholders terkait yang memungkinkan bekerja sama secara cepat baik dilingkungan Pemerintah maupun dengan berbagai potensi masyarakat.

“Konsolidasi dilakukan untuk memastikan langkah-langkah teknis yang dilakukan dilapangan bisa berjalan baik dan terkoordinasi,” terangnya Kartasasmita di Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019).

Konsolidasi yang dilakukan, papar Agus, antara lain dengan penyiapan safe house, penyaluran logistik, dan pengerahan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan berbagai Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial di daerah.

Mendirikan safe house

Langkah kedua, yaitu mendirikan beberapa safe house dan posko di masing-masing kabupaten/kota terdampak. Safe house disiapkan dengan fasilitas air purifier yang ideal dengan luas ruangan, yakni 1 unit untuk ruangan seluas 20 meter persegi.

Disediakan juga 2 unit tabung gas oksigen, seluruh ruangan tertutup rapat, disediakan velbed, serta didukung Tim Layanan Dukungan Psikososial dan Kesehatan atau tim medis.

Baca juga: Jokowi Ikut Salat Istiska Minta Turun Hujan di Riau

“Untuk safe house, Kemensos bekerja sama dengan Kementerian, lembaga, atau instansi terkait, yakni Kemenkes, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Badan Nasional Penangangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Badan Penangangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten/Kota," kata Mensos.

Total akan ada 47 unit Safe House penanganan korban asap karhutla, yang tersebar di 16 provinsi dan dapat menampung hingga 5.000 orang per hari.

Safe house tersebut berada di kantor dinas sosial provinsi, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos, Panti Sosial milik Dinas Sosial (Dinsos), dan 12 aula Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Surat edaran

Selanjutnya adalah membuat dan menyebarkan surat edaran kepada Dinsos yang terdampak agar dapat mengoptimalkan potensi sumber yang ada.

Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita mendampingi Presiden Republik Indonesia Jokowi bersama Sekretaris Kabinet, Pramono Anung saat persiapan kunjungan ke Riau dalam rangka penanganan dan pengendalian terhadap dampak kebakaran hutan dan lahan, Senin (16/9/2019)DOK. Humas Kementerian Sosial Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita mendampingi Presiden Republik Indonesia Jokowi bersama Sekretaris Kabinet, Pramono Anung saat persiapan kunjungan ke Riau dalam rangka penanganan dan pengendalian terhadap dampak kebakaran hutan dan lahan, Senin (16/9/2019)
Misalnya Tagana, Pelopor Perdamaian, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Kampung Siaga Bencana (KSB), Sahabat Tagana, dan para relawan kemanusiaan lainnya.

"Tagana telah diturunkan untuk membantu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di antaranya di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kampar," papar Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (17/9/2019).

Menyediakan logistik

Kemensos juga menyiapkan barang persediaan (bufferstock) logistik bencana untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.

Pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana sosial itu terdiri dari pangan, sandang, serta pelayanan psikososial.

Baca juga: Soal Karhutla, Lebih 300 Hektare Hutan dan Lahan di Kalimantan dan Sumatera yang Terbakar

"Apabila korban bencana mengungsi maka kebutuhan dasar yang harus disiapkan selain tiga hal tersebut adalah penyediaan air bersih dan sanitasi dan dapur umum," terang Mensos.

Peralatan operasional

Terakhir, menyiapkan peralatan operasional yang diperlukan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Peralatan operasional tersebut, meliputi air purifier, tabung gas oksigen, ruangan tertutup dan tersedia velbed, truk tangki air, dapur umum lapangan, tenda serba guna untuk posko, kebutuhan logistic.

Ada juga perlengkapan Tagana (sepatu boots, masker, helm, seragam dan alat komunikasi), peralatan medis (kerja sama dengan poliklinik/puskesmas terdekat), serta membagikan masker kepada pengguna jalan dan anak-anak sekolah.

Baca juga: Karhutla di Riau dan Kalimantan Berbeda dengan Amazon, Apa Bedanya?

Mensos pun menegaskan, kelima upaya yang dilakukan tersebut sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Sesuai pula dengan Instruksi Presiden RI No. 11 Tahun 2015 Tentang Peningkatan Dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan kepada 26 Kementerian/Lembaga, termasuk Kementerian Sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com