Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustus-September 2019, Titik Api Terbanyak Ada di Kalteng

Kompas.com - 16/09/2019, 10:34 WIB
Christoforus Ristianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebutkan, Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai titik api terbanyak.

Hal itu merujuk pada hasil analisis data titik api menggunakan situs fires.globalforestwatch.org.

"Jumlah titik api seluruh Indonesia dari 1 Agustus sampai 14 September 2019 adalah 151.862 titik. Titik api terbanyak tingkat provinsi adalah Kalimantan Tengah," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/8/2019).

Baca juga: Lahan 26 Perusahaan Sawit di Kalbar Disegel Terkait Karhutla, Ini Daftarnya

Adapun, titik api terbanyak tingkat kabupaten lainnya adalah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

BNPB menyampaikan data terbaru hingga Minggu (15/9/2019) pukul 16.00 WIB bahwa titik api di Kalimantan Barat sebanyak 527 titik; Sumatera Selatan 366 titik api; Jambi 222 titik api; Kalimantan Selatan 119 titik api dan Riau 59 titik api.

Diketahui, titik api karhutla yang terjadi di Sumatera dan Riau berdampak hingga kualitas udara akibat merebaknya kabut asap.

Berdasarkan aplikasi AirVisual, indeks kualitas udara (AQI) dan PM 2.5 mencapai angka 1.760 dengan kategori berbahaya.

Sejumlah warganet mengeluhkan kondisi asap yang semakin pekat di Kalimantan. Ada yang membagikan foto, ada pula yang membagikan video.

Berdasarkan data terakhir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdeteksi asap di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utaram Semenanjung Malaysia, Serawak Malaysia, dan Singapura.

Baca juga: 5 Fakta Dampak Kabut Asap Karhutla, Udara Tak Sehat hingga Menyiksa Rakyat

Adapun arah angin di Sumatera dan Kalimantan pada umumnya dari Tenggara-Barat Daya ke Barat Laut-Timur Laut.

Sementara itu, arah sebaran asap di Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, menyebar ke arah Barat Laut.

Adapun, sebaran asap di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menyebar ke arah Timur Laut. 

 

Kompas TV Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri meninjau kebakaran hutan dan lahan di Riau. TNI akan menambah pasukan dan alat berat untuk membantu pemadaman kebakaran. Peninjauan kebakaran hutan dan lahan di Riau dilakukan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian melalui udara. Selain memantau melalui udara Panglima dan Kapolri pun melakukan pantauan langsung ke beberapa titik lokasi kebakaran di antaranya di Desa Makmur, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan. Menanggapi kebakaran hutan yang masih terjadi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana menambah pasukan darat dan peralatan terutama ekskavator. Menurut data dari BMKG Pekanbaru ada 29 titik panas di 7 kabupaten dan kota di Riau. #KebakaranHutan #PanglimaTNI #Kapolri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com