Selain itu, Johan juga dibantu alat peraga kampanye oleh Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut Johan, saat berkampanye dia selalu mengaitkan dengan capres Jokowi.
Ia pun mendapatkan bantuan dari para kolega dekatnya. Namun, segala macam bantuan yang dia terima dari pihak internal bentuknya berupa alat kampanye, bukan uang tunai.
Salah satu yang ikut menghemat biaya kampanye Johan adalah tidak adanya pembagian uang, atau bantuan berupa apapun kepada masyarakat.
Johan Budi berusaha meyakinkan pemilih bahwa visi-misi lebih penting ketimbang memilih pemimpin karena diberikan uang.
"Saat diskusi saya sampaikan prinsip saya berkampanye, saya tidak mau habis ini bagi-bagi amplop. Saya tidak mau orang datang karena ada uang transport. Mau datang ya silakan, kalau enggak ya tidak apa-apa," kata Johan.
Baca juga: Kampanye Hemat Ala Johan Budi, Tak Sampai Rp 1 Miiliar
Menurut Johan, dia tidak ingin uangnya habis karena kampanye yang begitu mahal. Johan mengatakan bahwa ia akan menghentikan kampanye apabila dana yang dikeluarkan sudah melebihi kemampuannya.
Cara kampanye ini dinilai Johan tidak hanya untuk menghemat, tetapi memang disesuaikan dengan jumlah dana yang terbatas.
"Saya membatasi diri dengan dana itu. Jadi saya enggak all out. Kalau merasa dana saya sudah banyak keluar, ya saya sudah tidak kampanye lagi," kata Johan.
Johan sempat ditunjuk sebagai jubir Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menurut Johan, ia mundur karena ingin fokus pada pencalonannya sebagai anggota legislatif. Ia juga saat itu masih bertugas sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi.
"Saya akan fokus mengurusi proses pencalegan dan sebagai staf khusus Presiden. Kedua hal tersebut membutuhkan alokasi waktu dan pikiran," kata Johan.
Baca juga: Cerita di Balik Permintaan Mundur Johan Budi dari Posisi Jubir Jokowi-Maruf
Johan khawatir tugasnya sebagai Staf Khusus Presiden dan sebagai caleg PDI-P akan terganggu jika ia juga menjadi juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf.
"Jadi Jubir TKN juga kan harus ikut kampanye TKN dan mengikuti kegiatan yang dilakukan TKN, tentu membutuhkan waktu yang banyak juga. Sehingga saya harus memilih fokusnya," kata dia.