JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyiagakan tiga pesawat untuk membuat hujan buatan dalam rangka mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau, Sumatera.
"Untuk antisipasi karhutla agar tidak tambah banyak dan tambah luas, maka pemerintah menyiagakan 3 pesawat untuk teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Infromasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Minggu (15/9/2019).
Persawat pertama, Cassa 212-200 dengan kapasitas 1 ton telah dioperasikan di Riau sejak Februari 2019.
Baca juga: Hingga Minggu, Polda Riau Sudah Tetapkan 47 Tersangka Kasus Karhutla
Kemudian, pemerintah mendatangkan pesawat CN 295 berkapasitas 2,4 ton yang sudah berada di Pekanbaru.
Pemerintah juga akan mendatangkan satu unit pesawat Hercules dengan kapasitas 5 ton yang rencananya sampai di Pekanbaru, pada Senin (16/9/2019) besok.
Agus menyampaikan bahwa operasi tersebut sangat tergantung keberadaan awan yang berpotensial hujan.
Jika awan tersebut terdeteksi, pesawat akan diterbangkan dan mengeluarkan bahan semai di atas awan untuk menciptakan hujan buatan.
"Saat pesawat terbang sampai di awan yang potensial hujan maka petugas membuka keran dan garam akan keluar melalui pipa untuk menaburi awan dengan garam. Bahan semai garam NaCl akan mengikat butiran-butiran air dalam awan, kemudian menggumpal menjadi berat dan akhirnya jatuh menjadi hujan," tutur dia.
Untuk saat ini, tim di lapangan masih menunggu keberadaan awan potensial dalam jumlah cukup banyak.
"Tim masih menunggu sampai pertumbuhan awan potensial cukup banyak dan kemudian dilakukan operasi TMC," kata Agus.
Kondisi Riau hingga Minggu (15/9/2019) ini masih mengalami kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah tersebut.
Baca juga: Pakai Masker, Warga Bentangkan Spanduk Riau Dibakar Bukan Terbakar di CFD
Agus mengatakan, pada Minggu (15/9/2019) pagi, jarak pandang di Riau hanya mencapai 1 kilometer pada pukul 07.00 WIB.
"Umumnya Riau masih berasap, jarak pandang 1 kilometer tadi pagi jam 7," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Minggu.
Dia juga mengatakan, kabut asap yang terjadi di Riau juga tidak hanya berasal dari karhutla yang terjadi di Riau.
Karhutla yang juga terjadi di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi menyumbang asap ke wilayah Riau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.