JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia Corruption Watch (ICW) menyindir sejumlah mantan aktivis di lingkar Istana Kepresidenan, yang dinilai tidak terdengar atau terlihat pengaruhnya saat memilih berada di sekitar kekuasaan.
Sebab, ini terlihat dari sikap Presiden Joko Widodo yang dianggap tak berpihak pada agenda pemberantasan korupsi dan penegakan hak asasi manusia.
Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki hingga mantan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi disindir ICW dengan menyebut mereka hilang.
Sindiran tersebut diunggah melalui akun Instagram ICW, @sahabaticw, pada Kamis (12/9/2019).
Baca juga: Disindir Hilang Setelah Masuk Istana, Ini Tanggapan Johan Budi hingga Teten Masduki
Ada beberapa gambar dalam satu unggahan tersebut.
Selain Teten dan Johan Budi, ada pula foto Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ifdhal Kasim, Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman, anggota Dewan Komisaris Pertamina Alexander Lay, Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani, Komisaris Utama BRI Andrinof Chaniago, dan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan.
Semua yang disebutkan dalam foto ICW merupakan orang-orang yang berada di lingkungan Istana Kepresidenan.
Di setiap gambar, terdapat foto wajah orang-orang yang disebut dengan tambahan tulisan "dicari" di atas foto tersebut.
Di gambar pertama, ada foto Teten yang disebut sebagai mantan pegiat korupsi. Di bawah fotonyanya tertulis "hilang karena terlalu dekat dengan istana".
Di gambar kedua, ada foto Johan Budi yang pernah menjadi wartawan dan mantan pimpinan KPK. DI bawah fotonya, tertulis "hilang sejak masuk perut banteng". Saat ini, Johan merupakan anggota legislatif dari PDI-P.
Di gambar berikutnya, berturut-turut ada foto Ifdhal, Fadjroel, Alexander, Jaleswari, Andrinof, dan Abetnego. Tulisan di bawah foto mereka sama, yakni “hilang karena terlalu dekat dengan Istana”.
Diketahui, dulunya mereka merupakan aktivis di bidangnya masing-masing.
Baca juga: ICW Anggap Iklim Pemberantasan Korupsi Sedang Tidak Ideal
Sebagai caption foto, ICW menuliskan kalimat seolah mencari keberadaan mereka yang telah lama hilang.
"Mohon bantuan teman-teman @kontras_update untuk menemukan para senior yang terhormat ini, karena mereka telah pergi tanpa pesan di tengah kegentingan kerja-kerja pemberantasan korupsi dan penegakan hak asasi manusia," bunyi caption foto tersebut.
Viralnya unggahan ICW tersebut berkaitan dengan langkah Presiden Jokowi yang mengeluarkan Surat Presiden untuk membahas revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.