Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Dukung Produk Dalam Negeri Lewat Mobil Esemka

Kompas.com - 13/09/2019, 12:20 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Peresmian mobil Esemka oleh Presiden Joko Widodo pekan lalu mendapat respon yang positif dari berbagai kalangan.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Dito Ganundito, mengatakan proyek Mobil Esemka merupakan karya anak bangsa yang patut didukung.

"Mendukung Mobil Esemka sama dengan membela produk dalam negeri," kata politikus Partai Golkar itu dalam pernyataan tertulis, Jumat (13/9/2019).

Kehadiran mobil Esemka, ujar dia, diharapkan memberikan stimulus yang bisa menggerakkan perekonomian nasional.

Selain itu, Mobil Esemka dapat memacu pertumbuhan industri pemasok otomotif lokal dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di daerah.

Sukiat, inisiator Esemka bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat Wali Kota Surakarta.Stanly Sukiat, inisiator Esemka bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat Wali Kota Surakarta.

Menurut dia, program mobil Esemka menjadi bagian penting dari program 'Making Indonesia 4.0' yang sejak tahun lalu diluncurkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Apalagi, ia melanjutkan apabila proyek itu bisa bersinergi dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan mobil listrik.

" Supaya program tersebut berkembang dengan baik membutuhkan dukungan dari beberapa kementerian lainnya, misalnya Kemenristek Dikti, Kementerian BUMN, dan Kementerian ESDM," ujarnya.

Ia juga menyarankan pabrik mobil Esemka menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan sejumlah riset di bidang pembuatan mobil, termasuk kemungkinan untuk pengembangan mobil listrik.

Kerja sama juga meliputi material yang digunakan, sistem manufaktur, serta pendanaan, dan pemasarannya.

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

Dito berharap pemerintah bisa mengajak perusahan otomotif luar negeri untuk pengembangan mobil produksi anak bangsa.

"Perlu juga mengajak pihak-pihak di luar negeri yang punya teknologi canggih ntuk bersinergi mendukung proyek pengembangan mobil dalam negeri," kata Dito.

Politisi Golkar itu menyatakan, mobil produksi dalam negeri sudah saatnya dikembangkan. Pasalnya, prospek mobil produksi dalam negeri sangat baik untuk jangka panjang.

Dito optimistis Indonesia bisa mengembangkan industri otomotif Tanah Air untuk bisa bersaing, tidak hanya menyasar pasar domestik saja namun juga regional.

"Semoga mobil listrik juga bisa segera terwujud di Indonesia, sebagai negara besar yang telah lama bercita-cita memiliki industri otomotif 'merah-putih-nya sendiri'," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com