Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roby Arya: Visi Saya Bukan Mewujudkan Indonesia Bebas Korupsi

Kompas.com - 13/09/2019, 06:00 WIB
Kristian Erdianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan KPK Roby Arya Brata menilai bahwa saat ini perlu ada perubahan paradigma pemberantasan korupsi pada KPK.

Menurut Roby, KPK saat ini hanya fokus pada aspek penindakan. Sementara, aspek pencegahannya sangat lemah.

Apabila terpilih menjadi pimpinan KPK, Roby berjanji akan mengubah visi pemberantasan korupsi pada lembaga antirasuah itu.

"Ke depan, saya visinya bukan mewujukan Indonesia bebas korupsi. Tapi visi saya bagaimana mewujudkan pemerintahan yang efektif dengan cara memperkuat fungsi pencegahan," ujar Roby dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Roby berpendapat, KPK seharusnya menjadi bagian integral dari kekuasaan eksekutif atau pemerintah.

Baca juga: Roby Arya, Capim yang Tak Ingin KPK Usut Korupsi di Polri dan Jaksa

Oleh sebab itu, langkah pemberantasan korupsi pun juga harus sejalan dengan program pemerintah dalam menyukseskan investasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas untuk masyrakat.

Adapun, mengenai penindakan melalui operasi tangkap tangan, Roby berpendapat, tidak mempunyai dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"KPK ke depan, saya ingin KPK yang ramah, yang membuat kepala daerah, menteri dan presiden bekerja dengan tenang dan tidak ada rasa takut," kata Roby.

"Karena ingin bebas korupsi, akhirnya penyidiknya nangkapin terus. Tapi, yang terjadi pemerintahnya tidak efektif karena kepala daerah takut di OTT," lanjut dia. 

 

Kompas TV Hingga malam ini, mahasiswa yang menyatakan dukungan terhadap KPK masih berada di depan Gedung KPK. Menurut rencana mereka akan menginap di depan kantor KPK hingga ada putusan mengenai capim KPK yang dinyatakan lulus uji kelayakan. Unjuk rasa dilakukan untuk menolak revisi Undang-Undang KPK No 30 Tahun 2002 yang dirasa dapat melemahkan KPK sebagai institusi pemberantasan korupsi. Simak laporan Jurnalis KompasTV Glenys Octania berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com