JAKARTA, KOMPAS.com - Putra sulung presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie, Ilham Akbar Habibie, menyatakan, masih ada mimpi ayahnya yang belum terwujud.
Mimpi tersebut yakni menerbangkan dua pesawat buatannya secara komersial, yakni N-250 dan pesawat yang tengah dirancangnya, yakni R-80.
Hal itu disampaikan Ilham selesai mengikuti prosesi pemakaman ayahnya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
"Mimpi yang belum terealisasikan saya kira jelas, seperti yang sudah disampaikan bapak presiden dalam pidato. Bapak Jokowi menyampaikan hal terkait penerbangan perdana N-250 pada 10 Agustus 1995," ujar Ilham.
Baca juga: Ilham Habibie: Bapak Pejabat Pemerintah, Bukan Politikus
"Sampai hari ini kita rakyat sebangsa masih merayakannya sebagai Harteknas (Hari Kebangkitan Teknologi Nasional). Tentu kita tidak ingin N-250 sebagai museum, kita hanya lihat, pandang, tetapi tidak ada manfaat buat kita," kata dia lagi.
Ilham menambahkan, potensi pengembangan industri pesawat terbang dalam negeri sangat potensial. Terlebih, Indonesia merupakan negara kepulauan yang butuh transportasi penghubung.
Ia berharap, pesawat baru yang masih dalam tahap rancangan Habibie, yakni R-80, bisa diterbangkan secara komersial.
"Kita negara sangat besar dan sangat banyak diperlukan pesawat. Saya kira itu jelas bukan karena hobi Bapak. Dalam hal ini Bapak sudah mulai dan menciptakan satu pesawat baru yang belum tuntas namanya R-80," ujar Ilham.
"Nah itu salah satu contoh yang masih perlu dan mesti kita wujudkan bersama karena itu cita-cita Bapak dan juga merupakan cita-cita semua bangsa kita ini," ucap dia lagi.
Baca juga: Berkat Habibie, Universitas Bung Karno Bisa Berdiri Hingga Sekarang
Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie wafat pukul Rabu (11/9/2019) pukul 18.03 WIB.
Habibie meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi.
Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan, tepatnya di samping makam almarhum istrinya, Hasri Ainun. Prosesi pemakaman berlangsung dengan diiringi upacara militer.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.