JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat karya almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie, R80, akan diusulkan menjadi proyek strategis nasional.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menghadiri pemakaman BJ Habibie di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
"Khusus mengenai dirgantara, yang R80 kami sudah usulkan menjadi proyek strategis nasional," ujar Airlangga.
Dia mengatakan, proyek R80 selalu menjadi salah satu hal yang dibahas oleh BJ Habibie.
Baca juga: Harapan Ilham Habibie, Pesawat R80 Terwujud untuk Genapkan Mimpi Ayahnya
Pesawat R80 sendiri merupakan pesawat yang dirancang untuk penerbangan jarak pendek dengan kapasitas angkut 80-90 penumpang.
Airlangga bahkan menyatakan bahwa Habibie ingin menyalurkan keahlian dan kepiawaian di industri dirgantara itu juga bisa diaplikasikan ke industri lain.
"Jadi beliau tokoh yang sangat lengkap dan kaitannya dengan teknologi, beliau intinya ingin mencontohkan di teknologi dirgantara, tetapi aplikasinya ke industri lain," kata dia.
Baca juga: Pesawat R80, Impian BJ Habibie yang Belum Terwujud
BJ Habibie wafat pada usia 83 tahun usai menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto sejak 1 September 2019 lalu.
Pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB, BJ Habibie menghembuskan napas terakhir setelah seluruh keluarganya dipanggil dan mendampinginya.
BJ Habibie kemudian dimakamkan di TMP Kalibata, tepat disamping makam istrinya, Hasri Ainun Habibie.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara saat upacara pemakaman yang dilakukan secara militer itu dimulai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.