JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengenang masa tugasnya ketika mendampingi Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie di era transisi reformasi.
Saat itu, Wiranto menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan dan Panglima ABRI.
"Saya juga masih mendampingi beliau sebagai Menhankam Pangab waktu itu. Memang beliau sangat kuat ya dalam membangun demokrasi baru. Waktu itu tidak mudah ya," ujar Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Baca juga: BJ Habibie Meninggal, Fadli Zon: Kita Kehilangan Putra Terbaik Bangsa
Ia menilai Habibie merupakan sosok yang sukses membawa Indonesia menjadi negara demokrasi.
Habibie mampu membawa Indonesia lepas dari stigma orde baru menjadi negara demokrasi. Hal tersebut dibuktikan melalui suksesnya penyelenggaraan Pemilu 1999.
"Bahkan waktu beliau pertanggungjawabannya tidak diterima (MPR), secara kesatria tidak mencalonkan lagi," ujar Wiranto.
"Saya kira banyak hal yang bisa menjadi suri tauladan dan kita patut untuk mempelajari betul apa yang telah beliau lakukan untuk teman-teman generasi muda bisa mencontoh, terutama kegigihan beliau untuk mengabdikan diri kepada bangsa ini," lanjut dia.
Baca juga: Sosok Habibie dalam Kenangan Jokowi...
Diberitakan, Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu pukul 18.05 WIB.
Salah seorang putra Habibie, Thareq Kemal Habibie mengatakan, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.