JAKARTA, KOMPAS.com — Malam itu, Hasri Ainun begitu memukau di mata Bacharuddin Jusuf Habibie.
Malam itu, tanggal 9 Maret 1962, tepat pada hari raya Idul Fitri. Habibie awalnya ingin mengajak Ainun untuk menonton film di bioskop.
Namun, cuaca Bandung, kala itu, demikian cerah. Habibie pun mengajak Ainun berjalan kaki, ke mana saja.
"Saya ajak Ainun berjalan kaki dari rumah di Jalan Rangga Malela ke Kampus Fakultas Teknik Universitas Indonesia, sekarang ITB, melewati bekas sekolah kami di Jalan Dago dan kembali ke Rangga Malela," tutur Habibie dalam bukunya berjudul Habibie dan Ainun (2010).
Baca juga: Sosok Habibie Dalam Kenangan Jokowi...
Kurang lebih satu jam berjalan kaki, Habibie bertanya, "Ainun, maafkan sebelumnya, jikalau saya mengajukan pertanyaan yang mungkin dapat menyinggung perasaanmu. Saya tidak bermaksud mengganggu rencana masa depanmu. Apakah Ainun sudah memiliki kawan dekat?"
Ainun terdiam. Habibie mengulangi pertanyaannya.
Kali ini, ia menambah kalimatnya dengan penekanan pentingnya ketulusan mengemukakan isi hati kami, apa adanya.
Ainun masih terdiam.
Dia kemudian menghentikan langkah dan menatap mata Habibie dalam-dalam.
Ainun menjawab, "Saya tidak memiliki kawan atau teman dekat dan khusus."
Baca juga: Habibie akan Dibawa ke Kuningan, Istana Siapkan Upacara Pemakaman
Habibie berdebar kencang mendengar kalimat Ainun.
Mata mereka beradu. Saling menggetarkan hati sama lain, khususnya Habibie yang tujuh tahun memendam rindu bertemu Ainun karena harus bersekolah di Jerman.
Tanpa disadari, waktu pun berlalu. Masih di malam itu, langkah Habibie dan Ainun membawa kembali ke rumah Jalan Rangga Malela.
Masih banyak tamu dan beberapa pemuda duduk di depan rumah. Mereka memperhatikan kedatangan Habibie dan Ainun.
"Sejak itu, saya secara batin tidak pernah berpisah dengan Ainun dan demikian pula Ainun dengan saya..."
Hasri Ainun Besari, nama lahir Ainun Habibie, tutup usia pada 22 Mei 2010 di Muenchen, Jerman. Saat itu, Ibu Ainun berusia 72 tahun.
BJ Habibie begitu kehilangan Ainun yang dinilai telah setia mendampingi di saat susah ataupun suka.
Rasa kehilangan itu yang membuat Habibie menulis kenangan akan Ainun dalam buku Habibie dan Ainun.
---
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Kompas.com pada 14 Februari 2016 dengan judul "Malam Itu, Habibie dan Ainun..."
Tulisan ini kembali ditayangkan untuk mengenang wafatnya BJ Habibie pada 11 September 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.