Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Jenazah Kecelakaan Purbaleunyi Diidentifikasi Jenis Kelaminnya

Kompas.com - 10/09/2019, 16:22 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 4 jenazah korban kecelakaan beruntun di Kilometer 91 Tol Purbaleunyi, Jawa Barat, berhasil diidentifikasi jenis kelaminnya.

"Jenazah yang berhasil diidentifikasi, untuk jenis kelaminnya saja, yang 4 orang ini diduga perempuan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019).

Meski demikian, polisi belum dapat mengidentifikasi identitas keempat jenazah tersebut. Sebab, sudah sulit dikenali.

Rencananya, polisi akan menyelidiki identitas mereka melalui tes DNA.

Baca juga: Polisi Periksa Dua Perusahaan Terkait Kecelakaan Beruntun di KM 91 Tol Purbaleunyi

Dalam waktu dekat, polisi akan mengambil sampel DNA anggota keluarga yang masih kehilangan anggota keluarganya dalam kecelakaan tersebut. Data ante mortem itu akan dicocokkan dengan data post mortem yang didapat dari jenazah.

Dedi menambahkan, keempat jenazah itu diduga berasal dari tiga kendaraan berbeda yang terbakar saat kecelakaan.

Sebanyak 20 kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019).Handout Sebanyak 20 kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019).
Dua jenazah diduga ditemukan di kendaraan rental Daihatsu Ayla. Satu jenazah lain diduga ditemukan di Toyota Rush. Adapun jenazah terakhir diduga ditemukan di mobil Mazda.

Hal itu masih sebatas dugaan karena begitu dievakuasi, jenazah-jenazah itu langsung dijadikan satu.

"Tentunya, masih didalami tim DVI karena pada saat mengevakuasi jenazah ini tim di lapangan langsung menjadikan satu, untuk percepatan evakuasi korban dan percepatan penulihan arus lalu lintas," lanjut Dedi.

Baca juga: Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Tol Purbaleunyi Langgar Batas Maksimal Dimensi

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di kilometer 91+200 Tol Purbaleunyi segmen Cipularang, Senin (2/9/2019).

Kecelakaan itu melibatkan 20 kendaraan dan mengakibatkan 8 orang meninggal dunia. Puluhan pengendara lainnya mengalami luka-luka.

Polisi juga telah menetapkan dua orang sebagai tersangka yaitu S dan DH. Keduanya ditetapkan tersangka karena dinilai lalai sehingga menyebabkan orang lain meninggal dunia dan terdapat kerugian materil.

Namun, status hukum DH gugur karena ia meninggal dunia.

 

Kompas TV Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Purbaleunyi segmen Cipularang KM 91, Senin (2/9/2019). Dilaporkan Kompas.com pada Senin, (2/9/2019) Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Ricki Adipratama mengatakan, sebanyak 21 kendaraan terlibat dalam kecelakaan tersebut. Akibat kecelakaan itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi padat. Kecelakaan di wilayah yang kerap disebut Tol Cipularang bukan kali pertama terjadi. Setidaknya ada 4 Kecelakaan yang pernah terjadi sebelumnya di Tol Cipularang. Jumat 19 Mei 2017 sekitar pukul 09.45 WIB, kecelakaan terjadi di KM 91 ruas jalan Tol Cipularang. Kecelakaan beruntun tersebut melibatkan empat kendaraan. Dua kendaraan milik PT Jasamarga yang tengah melakukan evakuasi, kendaraan truk colt diesel, dan kendaraan Nissan Xtrail. Kasubdit Bin Gakum Ditlantas Polda Jabar, AKBP Matrius, mengatakan kronologi tersebut bermula truk colt diesel dating dari arah Bandung menuju Jakarta. Saat melaju di bahu jalan dengan kondisi jalan menurun, kendaraan melaju tanpa rem. Truk colt tersebut meluncur deras kemudian menghantam 2 unit kendaraan milik PT Jasamarga yang tengah mengevakuasi kecelakaan. Akibatnya, tiga orang petugas jasamarga mengalami luka dan dua orang pengemudi serta penumpang truk mengalami luka-luka. Pada Rabu, 23 Januari 2019 sekitar pukul 04.30 WIB, Wakil Ketua DPRD Kota Banjar dari PDI-P Anwar Hartono bersama ajudannya Dedi Wahyudi tewas dalam kecelakaan di Tol Cipularang KM 94,8. Sementara, sopir mobil dinas Toyota Inova yang ditumpangi ke-dua korban tersebut mengalami luka berat dan tak sadarkan diri. Kejadian bermula saat sebuah truk tronton melaju perlahan di lajur kiri dari arah Bandung-Jakarta. Dari arah yang sama, mobil Innova milik korban tewas tersebut melaju kencang di lajur kanan. Kemudian tepat di KM 94,8 Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Innova tiba-tiba oleng ke kiri dan menghantam bagian belakang truk. Saat itu, posisi jalur tol sedikit menikung, sehingga kendaraan berkecepatan tinggi sedikit kesulitan mengerem secara mendadak. Inoona yang menabrak langsung ringsek masuk ke bagian kolong belakang truk. Pada Senin, 28 Januari 2019, kecelakaan kembali terjadi di kilometer 70,400/B. Saat itu dilaporkan sebanyak empat orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kecelakaan bus tersebut terjadi sekitar pukul 09.45 WIB. Akibat kecelakaan tersebut, empat orang meninggal dan 24 orang lainnya mengalami luka-luka. Pada Selasa, 30 April 2019 sekitar pukul 07.50 WIB, kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Tol Cipularang KM 92.600 Sukatani, Purwakarta. Kecelakaan tersebut menimpa bus yang ditumpangi istri lurah dan beberapa kecamatan di Kota Bandung yang sedang menuju ke Jakarta. Istri sekertaris Kecamatan Regol, Lilis Sumiati juga ada dalam daftar penumpang. Kejadian bermula ketika bus yang disopiri Arif Pradana (42) melaju dari arah Bandung, memacu kendaraan hendak menyusul truk yang ada di depannya. Diduga karena kurang antisipasi bus pariwisata tersebut menabrak truk yang dikendarai Agus Rosyandi (41). Akibat kecelakaan tersebut, 11 penumpang bus termasuk Arif mengalami luka ringan. #KecelakaanBeruntun #Cipularang #KecelakaanCipularang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com