"Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," ujar Yoppy.
Dalam wawancaranya dengan Aiman Witjaksono pada program acara "Sapa Indonesia" di Kompas TV pada Senin (9/9/2019), Yoppy mengaku sudah bertemu dengan sejumlah perwakilan lembaga untuk mencari solusi.
Beberapa perwakilan lembaga yang hadir di antaranya Kemenko PMK, Kemenkes, Kemenpora, dan KPAI. Namun, dari pertemuan itu, PB Djarum dan sejumlah lembaga tidak menemukan solusi yang tepat.
"Pada saat rakor 4 September, saat itu jelas bahwa undang-undang mengatakan zero tolerance. Jadi tidak diperbolehkan satu pun kata-kata 'Djarum' di dalam audisi. Itulah yang membuat kami keberatan. Akhirnya, tanggal 4 September, kami sudah mengambil sikap," kata Yoppy.
"Kami minta dispensasi sampai tahun ini agar kami bisa pamit sama anak-anak. Kemudian untuk tahun 2020, berdasarkan versi KPAI karena kami harus patuh undang-undang, ya kami menyatakan audisi kami off. Kami tak mau melanggar undang-undang."
Adapun, Corporate Communications Manager PT Djarum Budi Darmawan, menegaskan bahwa PB Djarum merupakan nama klub bulu tangkis dan bukan brand rokok.
Budi juga menegaskan bahwa Djarum tidak sedang mempromosikan produk tembakau dalam audisi itu.
Baca juga: Djarum: PB Djarum adalah Nama Klub dan Bukan Merek Rokok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.