JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) Hamdi Muluk menjelaskan penyebab dua pimpinan KPK saat ini, Basaria Panjaitan dan Laode Muhammad Syarief, tak lolos seleksi capim KPK periode 2019-2023.
Basaria Panjaitan tak lolos seleksi psikotes. Sedangkan, Laode M Syarief tak lolos dalam profile assessment.
Lalu kenapa dua orang itu bisa lolos seleksi pada tes periode sebelumnya, dan tersingkir di babak awal dalam seleksi periode ini?
"Pertanyaan kenapa dulu ada dua yang lulus, sekarang tidak lulus. Tes psikologi itu tidak ada persoalan dengan waktu," ujar Hamdi Muluk, dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2019).
"Tidak ada jaminan pada waktu yang sama hasilnya akan sama. Mungkin karena orang kan kapasitas bisa menurun," kata Hamdi.
Baca juga: Pansel Capim KPK Pastikan 10 Peserta Tak Terpapar Radikalisme
Hamdi mengatakan, semua peserta memahami persaingan capim KPK yang berbeda dari sebelumnya. Pansel Capim KPK memiliki tugas untuk mencari orang-orang terbaik.
"Jadi dari 100 yang tes, kita memerlukan 40 terbaik," ucapnya.
Menurut Hamdi, ada kemungkinan juga Basaria dan Laode lolos pada periode sebelumnya karena faktor calon yang lebih mudah dilampaui.
"Mungkin dulu dia masuk dalam 40 dengan kompetitor yang lebih lemah. Nah sekarang kompetitornya kan beda. Jadi yang kita pahami tes hari ini," ujar Hamdi Muluk.
Selanjutnya, Hamdi mengatakan, Pansel Capim KPK telah melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kami hanya taat pada dan skor itu. Kami urutkan, kami butuh 40 orang terbaik, ya kami potong. Siapa pun di bawahnya ya selesai," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.