Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLHK Segel 19 Konsesi Lahan di Kalbar, Ini Sebabnya...

Kompas.com - 08/09/2019, 11:47 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyebut, pihaknya telah menyegel 19 konsesi lahan di Provinsi Kalimantan Barat.

Penyegelan dilakukan lantaran diduga ada unsur kesengajaan pembakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.

"Di Kalbar dilakukan law enforcement dan sudah 19 konsesi disegel," kata Siti melalui keterangan tertulis, Minggu (8/9/2019).

Baca juga: Akibat Asap Karhutla, Warga Kalsel Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Siti mengatakan, 99 persen kebakaran hutan dan lahan di Indonesia memang disebabkan karena kesengajaan perbuatan manusia.

Tidak hanya di Kalbar, karhutla akibat pembakaran secara sengaja juga diduga terjadi di Kalimantan Tengah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih mendalami dugaan tersebut hingga saat ini.

"Di Kalteng sedang didalami kebakaran dengan sebab-sebab yang mencurigakan. Sedang ditelusuri indikasi pembakaran secara sengaja dengan mempelajari jaringan kerja 'kebakaran mencurigakan' tersebut," ujar Siti.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Gubernur Kalbar soal Kabut Asap Kebakaran Lahan

Siti mengaku, pihaknya terus berupaya melakukan pemadaman karhutla di seluruh titik.

Dari upaya tersebut, terjadi penurunan titik panas atau hotspot per 8 September hari ini. Hotspot berkurang hingga sepertiga dari kondisi hotspot per tanggal 4 dan 5 September lalu.

Dipastikan, tidak ada lagi asap akibat karhutla yang melintas hingga ke negara tetangga.

Menurut Siti, pihaknya bersama masyarakat dan pelaku usaha bakal terus melakukan pemadaman karhutla di berbagai titik, yakni di Jambi, Riau dan Sumatra Selatan.

Baca juga: Sekelompok Gajah Keluar dari Habitatnya akibat Karhutla

Pemadaman terpadu ini, kata dia, bagian dari sistem pengendalian yang telah disusun pemerintah setelah karhutla tahun 2015.

"Untuk pihak-pihak yang masih saja sengaja melakukan pembakaran, tidak akan kami biarkan. Bagi penjahat karhutla, kami akan terus kejar dan tindak tegas," tandas Siti.

 

Kompas TV Kebakaran lahan gambut di Kalimantan Tengah kian meluas. Petugas kesulitan mencari air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Jalan Trans Kalimantan. Hampir sepekan lahan gambut disekitar Jalan Mahir Mahar, ruas Jalan Trans Kalimantan terbakar. Angin kencang dan banyaknnya pohon yang kering membuat kebakaran semakin meluas. Terlebih petugas pemadam kebakaran kesulitan mencari sumber air untuk memadamkan api. Hingga saat ini petugas hanya bisa memanfaatkan air yang ada dalam diparit sekitar lokasi kebakaran. Kebakaran lahan gambut di Kalimantan Tengah berdampak pada kesehatan siswa yang belajar di sekolah. Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya menurunkan tenaga medis untuk memeriksa kesehatan para siswa. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim kesehatan ada 7 orang siswa yang mengalami infeksi saluran pernapasan. Untuk sementara pihak sekolah masih memberlakukan jam pelajaran seperti biasa hingga ada instruksi dari dinas pendidikan. #KebakaranLahanGambut #KalimantanTengah #ISPA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com