Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Pendekatan Dialog Bisa Akhiri Konflik Papua

Kompas.com - 06/09/2019, 17:29 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Bidang Eksternal Komnas HAM, Sandrayati Moniaga, menilai munculnya aksi demonstrasi di Papua dan Papua Barat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah.

Salah satu yang mesti dievaluasi adalah penanganan konflik di Papua yang sudah seharusnya diubah.

Menurutnya, penggunaan cara-cara yang sifatnya pemaksaan harus diganti dengan pendekatan baru yang humanis dan berbasis hak asasi manusia (HAM).

"Salah satu yang bisa dilakukan pemerintah adalah pendekatan dialog sebagai pendekatan baru untuk mengakhiri konflik. Dialog juga meminimalisasi adanya penyimpangan atau pelanggaran HAM," ujar Sandrayati saat ditemui di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2019).

Baca juga: Polri Sebut Kelompok Terafiliasi ISIS di Papua Aktif Setahun Terakhir

Ia menekankan, dialog dalam hal ini tidak sekadar pertemuan antara Presiden atau pemerintah dan para tokoh Papua, tetapi lebih ke pendekatan strategis untuk membahas masalah, mencari solusi bersama, hingga membangun kesepakatan yang mengikat antar aktor-aktor konflik Papua.

Dialog, lanjutnya, harus dilakukan secara inklusif dengan melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah pusat, masyarakat adat Papua, akademisi, aktivis HAM, dan berbagai aktor penting lainnya.

"Para pihak itulah yang kemudian membahas semua akar masalah. Tak hanya masalah pembangunan, pendekatan dialog juga digunakan untuk membahas isu sosial, politik, dan HAM," tutur Sandrayati.

"Dengan demikian, dialog dapat menjadi kunci menyelesaikan soal secara inklusif dan lebih komprehensif," katanya.

Baca juga: Tokoh Agama Papua Apresiasi Kehadiran Panglima TNI dan Kapolri di Jayapura

Ia meyakini, dialog yang berbasis pada HAM sebagai salah satu cara ampuh memadamkan konflik di Tanah Papua. Dirinya pun mendorong pemerintah untuk tidak menunda implementasi dialog.

"Berhasil tidaknya pendekatan dialog ini dapat terlihat jika pemerintah dan berbagai aktor konflik Papua berkomitmen menjalankanya secara damai. Yang pasti, kalau menunda implementasi dialog, konflik akan terus ada," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com