JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin berjanji akan menjaga keutuhan dan kedamaian di Papua karena dipilih 90,65 persen masyarakat Papua pada Pilpres 2019.
"Kebetulan Papua kan mendukung Pak Jokowi dengan saya ini besar sekali, (hampir) 91 persen. Ini luar biasa. Jadi maka itu menjadi kewajiban kami, Pak Jokowi dengan saya, untuk menjaga keutuhan di Papua," ujar Ma'ruf usai bertemu para pendeta Papua di kediamannya, Menteng, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Ia menambahkan, saat ini kondisi di Papua dan Papua Barat berangsung aman usai pecah kerusuhan di sana.
Baca juga: Maruf Amin Siap Bekunjung ke Papua, Ini yang Akan Dilakukan...
Situasi aman seperti ini diharapkan terus terjaga dan konflik tidak pecah lagi. Dengan demikian, Ma'ruf berharap perekonomian di Papua bisa hidup kembali.
Ia pun berjanji akan mengedepankan strategi kebudayaan untuk menyelesaikan konflik di Papua usai ia dilantik sebagai Wakil Presiden.
Selain itu, Ma'ruf meminta masyarakat Papua yang tinggal di Jawa dan tempat lainnya tak didiskriminasi hanya karena perbedaan warna kulit dan agama.
Karenanya, ia meminta seluruh masyarakat Indonesia menganggap masyarakat Papua sebagai saudara.
Baca juga: Gejolak Papua Diharapkan Jadi Momentum Penyadaran Bahaya Rasisme
"Karena kita sebagai bangsa memang adalah merupakan satu kesatuan. Indonesia adalah kita, kita nya bukan hanya kita Jawa, tapi juga kita Papua, kita Sumatera, yang Indonesia itu berkita-kita. Bagaimana kita-kita ini satu sama lain saling mencintai dan menyayangi," ujar Ma'ruf.
Jangan ada lagi perilaku rasisme dan diskriminasi yang dapat melukai sesama warga negara. Ia berharap kaum agamawan menjadi corong untuk kondisi yang lebih damai.
"Tidak ada diskriminasi, tidak ada perlakuan yang tidak baik. Karena itu, ini adalah keprihatinan kaum agamawan. Yaitu mengajak kita saya bersama seluruh pemuka-pemuka Islam bersama dengan Kristen dan juga pemuka agama lain, memelihara dan menjaga ini," lanjut dia.