Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Janji Jaga Keutuhan dan Kedamaian di Papua

Kompas.com - 05/09/2019, 14:16 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin berjanji akan menjaga keutuhan dan kedamaian di Papua karena dipilih 90,65 persen masyarakat Papua pada Pilpres 2019.

"Kebetulan Papua kan mendukung Pak Jokowi dengan saya ini besar sekali, (hampir) 91 persen. Ini luar biasa. Jadi maka itu menjadi kewajiban kami, Pak Jokowi dengan saya, untuk menjaga keutuhan di Papua," ujar Ma'ruf usai bertemu para pendeta Papua di kediamannya, Menteng, Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Ia menambahkan, saat ini kondisi di Papua dan Papua Barat berangsung aman usai pecah kerusuhan di sana.

Baca juga: Maruf Amin Siap Bekunjung ke Papua, Ini yang Akan Dilakukan...

Situasi aman seperti ini diharapkan terus terjaga dan konflik tidak pecah lagi. Dengan demikian, Ma'ruf berharap perekonomian di Papua bisa hidup kembali.

Ia pun berjanji akan mengedepankan strategi kebudayaan untuk menyelesaikan konflik di Papua usai ia dilantik sebagai Wakil Presiden.

Selain itu, Ma'ruf meminta masyarakat Papua yang tinggal di Jawa dan tempat lainnya tak didiskriminasi hanya karena perbedaan warna kulit dan agama.

Karenanya, ia meminta seluruh masyarakat Indonesia menganggap masyarakat Papua sebagai saudara.

Baca juga: Gejolak Papua Diharapkan Jadi Momentum Penyadaran Bahaya Rasisme

"Karena kita sebagai bangsa memang adalah merupakan satu kesatuan. Indonesia adalah kita, kita nya bukan hanya kita Jawa, tapi juga kita Papua, kita Sumatera, yang Indonesia itu berkita-kita. Bagaimana kita-kita ini satu sama lain saling mencintai dan menyayangi," ujar Ma'ruf.

Jangan ada lagi perilaku rasisme dan diskriminasi yang dapat melukai sesama warga negara. Ia berharap kaum agamawan menjadi corong untuk kondisi yang lebih damai. 

"Tidak ada diskriminasi, tidak ada perlakuan yang tidak baik. Karena itu, ini adalah keprihatinan kaum agamawan. Yaitu mengajak kita saya bersama seluruh pemuka-pemuka Islam bersama dengan Kristen dan juga pemuka agama lain, memelihara dan menjaga ini," lanjut dia.

 

Kompas TV Personel kepolisian satgas Binmas Noken Polri menggelar tradisi bakar batu di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Bakar batu merupakan tradisi penting bagi masyarakat Papua untuk mengungkapkan rasa syukur dan bersilaturahmi. Tradisi bakar batu merupakan pengejawantahan gotong-royong karena melibatkan seluruh warga, mulai dari menyusun batu hingga menata daging dan sayur untuk disantap bersama. Warga Distrik Gome mengaspresiasi kehadiran satgas Binmas Noken Polri di distrik mereka. Kehadiran di Distrik Gome adalah upaya satgas Binmas Noken untuk mendekatkan diri dengan warga. Kebersamaan ini juga menjadi jaminan bahwa kepolisian akan memberi rasa aman untuk melancarkan aktivitas sehari-hari warga. Selain tradisi bakar batu, Binmas Noken juga menggelar pelayanan kesehatan gratis dan bermain bersama anak-anak di distrik itu. #TradisiBakarBatu #Papua #RusuhPapua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com