Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Bamsoet Dilarang Masuk DPP Golkar, Nusron Wahid: Ini Tragis

Kompas.com - 04/09/2019, 19:23 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengurus Partai Golkar kubu Bambang Soesatyo kecewa karena tidak diperbolehkan masuk ke Kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (4/9/2019) siang.

Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid mengaku, dirinya dan sejumlah kader tak diizinkan masuk karena kantor DPP dijaga ketat oleh oknum AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) dan polisi.

"Kami berusaha untuk datang ke DPP Partai Golkar, namun tidak bisa masuk karena dikunci rapat dan dijaga oknum AMPG dan polisi," kata Nusron usai pertemuan dengan kader Golkar kubu Bambang Soesatyo, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu.

"Ini ada sesuatu yang sangat tragis karena bagaimana seorang pengurus, bendahara partai yang selama kami bayar listrik maintenance dan bayar mereka semua, tapi enggak bisa masuk ke DPP sendiri," sambung dia.

Baca juga: Suara Golkar Turun, Nusron Wahid Sebut karena Kesalahan Pengelolaan Partai

Nusron mengatakan, kedatangan mereka itu untuk meminta konfirmasi dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk Freidrich Paulus terkait rapat pleno yang belum juga digelar oleh pengurus pusat.

Ia menyebut, terakhir kali Golkar menggelar pleno pada Desember 2018. Padahal, idealnya pleno diselenggarakan dua bulan sekali.

"Berarti lebih dari sepuluh bulan tidak ada rapat pelno," ujar Nusron.

Wasekjen DPP Golkar Viktus Murin mengatakan, atas peristiwa ini, pengurus pihaknya meminta supaya aparat keamanan ditarik dari markas Golkar. Mereka juga meminta supaya pengurus Golkar lainnya lebih santun dan bermartabat.

"Kosongkan aparat keamanan di kantor DPP dan juga oknum-oknum yang konon katanya adalah AMPG yang selalu membuat situasi di lingkungan kantor DPP Golkar itu sangat darurat sifatnya," kata Viktus.

Baca juga: Gelar Rapat, Golkar Bersiap Hadapi Pilkada 2020

Selain Nusron Wahid dan Viktus Murin, hadir sejumlah pengurus Golkar lainnya seperti Bendahara DPP Golkar Robert Kardinal, Kelompok Perempuan Golkar Ulla Nurachwati dan Pengurus Pleno DPP Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab.

Sebelum mendatangi Hotel Sultan, tempat diselenggarakannya pertemuan pengurus Golkar kubu Bambang Soesatyo, KOMPAS.com sempat mendatangi kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat.

Media tak diizinkan masuk ke dalam kantor DPP. Di depan gerbang kantor, nampak sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga. 

 

Kompas TV Kisruh Partai Golkar semakin panjang. Upaya perebutan Kantor DPP Golkar oleh kubu pendukung Bambang Susatyo dan Airlangga Hartarto nyaris ricuh. Hingga kini, Kantor DPP Partai Golkar pun masih dijaga ketat aparat kepolisian.<br /> <br /> Upaya perebutan kantor DPP Partai Golkar terus terjadi. Kericuhan nyaris terjadi setelah upaya penggembokan paksa di pintu gerbang dan upaya mediasi dua pimpinan AMPG didepan Kantor DPP Partai Golkar.<br /> <br /> Adu mulut sempat terjadi karena AMPG pendukung Bambang Soesatyo tak terima dengan pernyataan kubu AMPG pendukung Airlangga yang secara sepihak menyatakan pemecatan terhadap wakil Ketua Umum AMPG, Novel Saleh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com