JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Bengkayang Suryadman Gidot terjerat dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi yang berlangsung di Kalimantan Barat pada Selasa (3/9/2019) kemarin.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Suryadman merupakan putra asli Bengkayang. Ia lahir di Bengkayang pada 15 Mei 1971.
Saat ini, Suryadman sedang menjabat sebagai Bupati Bengkayang periode 2016-2021. Periode itu merupakan periode keduanya dalam memimpin Bengkayang.
Suryadman sebelumnya telah memimpin Bengkayang pada periode 2010-2015 berpasangan dengan Agustin Naon. Keduanya kembali terpilih setelah memenangkan Pilkada Bengkayang 2015 dengan perolehan 50,53 persen suara.
Baca juga: Pasca OTT, Ruang Bupati, Kadis PUPR dan Kadis Pendidikan di Bengkayang Disegel KPK
Sebelum menjabat sebagai Bupati Bengkayang, Suryadman pernah menduduki kursi Wakil Ketua DPRD dan Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010.
Pada 2018, Suryadman mencoba peruntungan dengan mengikuti kontestasi Pilkada Kalimantan Barat.
Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat itu mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan Karolin Margret.
Diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Karolin-Gidot hanya meraup 41,40 persen.
Mereka harus mengakui kemenangan pasangan Sutarmidji-Ria Nosan yang memperoleh 51,56 persen suara.
Baca juga: Ditangkap KPK, Bupati Bengkayang Punya Kekayaan Rp 3 Miliar
Diberitakan sebelumnya, KPK menggelar operasi tangkap tangan di Kalimantan Barat dan menjaring lima orang termasuk Suryadman beserra Sekretaris Kabupaten Bengkayang dan seoranh kepala dinas di lingkungan Kabupaten Bengkayang.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebut, KPK juga mengamankan uang senilai ratusan juta Rupiah yang diduga merupakan hasil suap terkait proyek di Pemerintah Kabupaten Bengkayang.
Febri mengatakan, hasil operasi tangkap tangan tersebut akan dijelaskan selengkapnya pada konferensi pers yang rencananya digelar sore nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.