Untuk keperluan pembiayaan pembangunan ibu kota baru yang dirancang sekitar Rp 466 triliun, Jokowi mengimajinasikan bisa ditutup dengan menjual lahan negara di kawasan yang tengah disiapkan.
Dari 180.000 hektare, secara jangka panjang akan dikembangkan 40.000 hektare. Tahap pertama akan dikembangkan 4.000 hektare dari 10.000 hektare.
Baca juga: Gerindra: Biaya Bangun Ibu Kota Harus dari 100 Persen dari APBN
Sisa tanah dari rencana jangka panjang setelah dipergunakan 10.000 hektare yaitu 30.000 hektare akan dijual ke rakyat.
"Jika per meter dijual Rp 2 juta, akan didapat Rp 600 triliun. Kita ingin, yang membiayai pembangunan ibu kota baru ini adalah rakyat," ujar Jokowi berimajinasi.
9. Dua Tahun Harus Bangun
Untuk tanah yang akan dijual dan dibeli rakyat dengan batasan luas tertentu itu, akan dibuat aturan bahwa selama dua di tahun tanah itu harus didirikan bangunan.
Jika tidak direalisasikan pembangunannya, sertifikat lahan akan disita.
Sembilan pokok imajinasi Jokowi yang disampaikan dalam suasana ringan, rileks, dan penuh optimisme meskipun muncul sejumlah keraguan dari pendengarnya.
Untuk imajinasi ini, Jokowi optimistis dan yakin akan mudah diwujudkan karena pembangunan dimulai dari nol dan tidak ada kepentingan pribadi.
"Ini akan rumit diwujudkan jika ada kepentingan-kepentingan (vested interest)," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.