JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo punya imajinasi soal Ibu Kota RI yang akan dipindah di Kalimantan Timur, tepatnya di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.
Imajinasi untuk ibu kota dengan ciri "smart metropolis" itu hendak diwujudkan pada periode kedua pemerintahannya yang akan berakhir 20 Oktober 2024.
"Awal 2024 atau akhir 2023, ibu kota sudah bisa pindah," ujar Jokowi saat menjelaskan keyakinannya dalam bincang ringan yang diakhiri makan siang di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Baca juga: Bima Arya Dukung Rencana Pemindahan Ibu Kota Jawa Barat
Sebelum menjelaskan imajinasinya soal ibu kota baru, Jokowi memaparkan alasan pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur yang masih mendapat penolakan dari beberapa pihak .
"Beban Jakarta karena kepadatannya sudah terlalu berat. Kerugian negara setiap tahun karena macet Jakarta mencapai Rp 67 triliun. Gubernur DKI Jakarta memperkirakan kerugiannya bahkan naik mencapai Rp 100 triliun," ujar dia.
Menurut Jokowi, beban kepadatan jika tidak diberi magnet akan tetap menumpuk di Jakarta. "Pindah ibu kota adalah upaya menggesar magnet ke tempat lain," kata dia.
Ia menyebut, ibu kota baru akan menjadi sebuah kota masa depan untuk mewujudkan visi Indonesia, 100 tahun atau 200 tahun ke depan dengan tata kelola yang sama sekali baru.
Berikut gambaran dari konsep ibu kota baru yang imajinasikan Jokowi sebagai "smart metropolis" dan akan diwujudkan oleh badan otorita yang akan segera dibentuk:
1. Memuliakan Pejalan Kaki
Ibu kota baru didesain pertama-tama agar mobilitas penghuninya untuk menunjang aktivitasnya dilakukan hanya dengan berjalan kaki.
Pilihan kedua menggunakan sepeda. Pilihan ketiga menggunakan transportasi publik yang ramah lingkungan.
Baca juga: Gubernur Isran: Kaltim Terpilih Sebagai Ibu Kota Negara Bukan Hasil Lobi
Pilihan keempat, jika harus menggunakan mobil pribadi, mobil yang dipakai mobil ramah lingkungan seperti mobil listrik.
2. Pendidikan dan Kesehatan Berkualitas
Di ibu kota baru itu, akan ada pusat pendidikan dalam hal ini universitas dengan rektor kelas dunia dan rumah sakit yang berkualitas.
Teknologi kedokteran super modern akan dikembangkan di rumah sakit yang skalanya besar dan berkualitas tersebut di kota baru ini.